TANGSELIFE.COM – Munarman, mantan jurus bicara Front Pembela Islam (FPI), bebas murni pada Senin, 30 Oktober 2023.

Munarman yang sebelumnya divonis 3 tahun, atas pidana keterlibatan terorisme, keluar dari Lapas Kelas IIA Salemba, Jakarta Pusat, langsung disambut para simpatisannya.

Terlihat Munarman mengenakan topi bertuliskan ‘Save Palstina’ baju kokoh warna putih, serta syal Palestina yang berda di pundaknya.

Langsung Munarman menyapa para simpatisannya yang telah menunggu dari pagi hari di depan gerbang Lapas.

“Berdasarkan keterangan dari Kalapas Salemba, bahwa benar besok (hari ini) yang bersangkutan akan bebas dengan pelaksanaan pembebasan sesuai SOP yang berlaku,” kata Koordinator Humas dan Protokol Ditjen Pas Dedy Edward.

Diketahui, Munarman dipidana atas keterlibatanya dengan kasus terorisme di Indonesia. Dan selama di tahanan Munarman juga disebut kooperatif dan mengikuti semua pembinaan Lapas.

Munarman Ucap Ikrar Setia ke NKRI

Munarman
Munarman saat mengucapkan ikrar setia kepada NKRI dan Pancasila.

Setelah ditahan, Munarman pun mengucapkan ikrar untuk tetap setiap pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pancasila.

Dengan pernyatan ikrar tersebut, maka Munarman siap mencintai NKRI serta menjaga perbedaan yang ada di NKRI.

Juga menyatakan setiap pada Pancasila dengan menghargaai segala perbedaan, dan memahami Pancasila bukan semata-mata sebagai dasar negara.

Namun setiap pada Pancasila sebagai ideologi negara yang memiliki banyak pesan-pesan kebaikan untuk menjaga keutuhan bangsa.

Munarman Ditangkap di Tangsel

Munarman
Munamar ditangkap di perumahan Pamulang, Kota Tangsel, pada 27 April 2021.

Polisi menankap mantan pimpinan FPI itu terkait dugaan terorisme, dan ditangkap di Perumahan Modern Hills, Cinangka – Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) 27 April 2021.

Munarman diduga telah menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme, bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme.

Pada Februari 2021, Munarman disebut oleh seorang terduga teroris Ahmad Aulia pernah ikut dalam kegiatan baiat jaringan ISIS di Makassar.

AhmadAulia pun mengakui telah berbaiat kepada kelompok teroris Negara Islam dan Suriah (ISIS) pimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi.

Namun, ketika itu, Munarman membantahnya dan mengaku tak mengenal belasan eks anggota FPI berstatus terduga teroris tersebut.

Sopiyan
Editor