TANGSELIFE.COM – Pemberian penghargaan Pancawarsa III kepada salah seorang pembina Pramuka di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berinisial HDW mendapatkan kecaman.

Pasalnya, pembina Pramuka inisial HDW itu diduga seorang pelaku pelecehan seksual terhadap beberapa anggota Pramuka yang dibinanya.

Informasi mengenai calon penerima penghargaan yang diduga merupakan pelaku pelecehan seksual diungkapkan pertama kali oleh akun Instagram @boimbomi

Dalam unggahannya, ia menyebut bahwa pelecehan seksual terjadi terhadap beberapa binaan anggota pramuka di SMP Negeri 3 Tangsel pada tahun 2010 silam.

Mereka diduga mendapatkan aksi pelecehan seksual dengan berbagai cara, mulai dari tangan menggerayangi tubuh, bahkan hingga menindih dan mencium bibir korban.

“Hari ini saya marah besar mendengar ada predator seks diberikan penghargaan Pancawarsa III oleh Kwarcab Kota Tangsel,” katanya di unggahan tersebut, dilihat Senin, 23 September 2024.

Aksi bejat tersebut sempat terkuak, pembina Pramuka itu informasinya sempat dikeluarkan dari sekolahnya tempat ia mengajar.

Namun berselang beberapa tahun berikutnya, pembina Pramuka tersebut dikabarkan kembali melakukan pelecehan seksual pada acara Jambore Cabang pada tahun 2016.

Dugaan aksi pelecehan tersebut menimpa salah satu anak sekolahan dengan modus yang sama, namun aksinya kali ini ketahuan.

Saat itu Kwarcab Tangsel memberikan hukuman.

Sayangnya, hukumannya dinilai sangat ringan yaitu dinonaktifkan berpramuka selama lima tahun.

“Hukuman ringan mungkin masih bisa diperdebatkan, tapi hari ini, pelaku malah diberikan penghargaan Pancawarsa III. Saya rasa ini menghinakan korban dan akal sehat saya,” ungkapnya.

Dalam postingan itu, ia juga mengaku kecewa karena tidak adanya langkah konkrit untuk memberikan hukuman kepada terduga pelaku.

Kekecewaan itu salah satunya ia ungkapkan kepada pengurus Kwarcab Tangsel yang ia nilai hanya mementingkan nama baik mereka dan organisasi, terlebih para pengurus dinilai takut mengungkap kasus tersebut karena pimpinan Kwartir merupakan seorang pejabat.

Pembina Pramuka di Tangsel Dicap Predator Seksual

Belakangan diketahui bahwa pembina Pramuka inisial HDW merupakan salah satu tenaga pengajar di SMK Negeri 5 Kota Tangsel.

Kepala SMKN 5 Tangsel, Rohmani Yusuf, mengatakan, usai mendapatkan informasi bahwa salah satu gurunya diduga pelaku pelecehan seksual, pihaknya langsung meminta klarifikasi kepada yang bersangkutan.

Dalam proses klarifikasi tersebut, pria itu mengakui bahwa pernah melakukan aktivitas pelecehan seksual beberapa tahun lalu.

“Yang bersangkutan sudah kami minta klarifikasi dan kemarin kami sampai malam membuat BAP,” kata Rohmani di SMKN 5 Tangsel, Senin, 23 September 2024.

“Yang bersangkutan kalau kasus yang dulunya mengakui,” tambahnya.

Ia sendiri belum bisa memastikan apakah ada pelajar dari SMKN 5 Tangsel yang juga menjadi korban pelecehan seksual.

Saat ini pihak sekolah telah melakukan investigasi dengan membuka layanan aduan kepada seluruh pelajar di SMKN 5 Tangsel.

“Untuk kejadian yang di dalam (sekolah, red) beri kami kesempatan untuk kami melakukan investigasi sedalam-dalamnya, dan kami sedang menerima aduan baik dari peserta didik atau dari orang tua dan guru,” pungkasnya.

Tangselife.com telah mencoba untuk menghubungi HDW melalui pesan Whatsapp, namun ia belum mau memberikan tanggapan terkait informasi yang beredar.

“Mohon maaf nanti ya,” singkatnya saat dihubungi.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dien
Editor
Andre Pradana
Reporter