TANGSELIFE.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) dikabarkan tengah membuka lahan baru di dalam area Tempat Pengolahan Akhir atau TPA Cipeucang.

Hal itu diungkapkan Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, ketika disinggung adanya antrean mobil truk pengangkut sampah di beberapa titik ruas jalan Raya Serpong, Kecamatan Setu.

Kendati demikian Pilar tidak menyebut berapa luas lahan di area TPA Cipeucang yang sedang coba dibuka oleh Pemkot Tangsel.

Selain itu, terdapat pula proyek pekerjaan perapihan jalan akses masuk TPA Cipeucang sehingga membuat mobil pengangkut sampah harus masuk secara bergiliran.

“TPA Cipeucang saat ini jalan masuknya lagi dilakukan perapihan oleh Dinas Bina Marga, saya mohon doanya mudah-mudahan dikasih kelancaran, kita ada opsi buka lahan baru di dalam,” kata Pilar di kantor UPTD PKB, Selasa, 8 April 2025.

Pilar mengungkapkan, opsi pembukaan lahan baru merupakan upaya pihaknya untuk memperbanyak daya tampung sampah selama satu tahun ke depan.

TPA Cipeucang
Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan. Foto: Andre Pradana/Tangselife

Sementara area yang saat ini sudah eksisting dilakukan penataan sehingga masih mampu menampung sampah Tangsel setiap harinya.

“Tapi untuk saat ini kita fokuskan dulu di Cipeucang untuk satu tahun,” ungkapnya.

Pilar menjelaskan, dalam menangani masalah sampah di Kota Tangsel pihaknya telah menyiapkan sejumlah skema mulai dari jangka pendek, menengah dan panjang.

Untuk jangka pendek, pihaknya akan memaksimalkan lahan yang ada di TPA Cipeucang untuk menampung sampah harian.

Sementara jangka menengahnya, Pemkot Tangsel akan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah lain untuk mau menampung dan mengolah sampah dari Kota Tangsel.

Untuk jangka panjangnya, Pemkot Tangsel mengarapkap Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang rencananya akan dibangun di area TPA Cipeucang dalam segera beroperasi.

“Menengahnya itu kita kerjasama dalam waktu beberapa tahun kedepan, mungkin dua atau tiga tahun kedepan selama pembangkit listrik tenaga sampah ini dibangun, karena membutuhkan waktu sampai tiga atau empat tahun dari ground breaking sampai selesai. teknologinya juga didatangkan dari luar,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter