TANGSELIFE.COM – Niat hati ingin menyaksikan langsung aksi konser Coldplay di Jakarta, justru tertipu dengan oknum penjual tiket.

Bahkan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyebutkan jumlah kerugian para korban tersebut, sampai Rp1,3 miliar.

“Ada totoal 400 pesanan tiket, dengan kerugian mencapati Rp1,3 miliar, ini sedang kami tangani kasusnya,” ujarnya, kamis, 16 November 2023.

Susatyo mengatakan, modusnya itu dengan menjanjikan mencarikan tiket konser Coldplay kepada korban, namun hingga hari konser itu digelar di Jakarta, Rabu, 15 November 2023, korban belum juga mendapatkan tiketnya.

“Masyarakat memasan tiket kepadanya, terus dia berusaha mencarikan sampai hari H, belum ada tiket yang diberikan kepada pemasan tersebut,” katanya.

“Kami terus lakukan penyelidikan dan penyidikan, dan upaya lain, seperti pengembalian uang kepada pelapor ini,” ungkapnya.

Kasus Penipuan Tiket Konser Coldplay

konser coldplay

Terkait kasus dugaan penipuan ini, awalnya tengah ramai di media sosial X, terkait kasus penipuan tersebut.

Unggahan itu menuliskan bahwa seorang wanita berinisial GDA diduga menipu calon penonton dengan modus menjual tiket konser.

“Dear All costumer, dan customer saya pribadi, mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang menimpa kita semua hari ini. Saya menginfokan teman-teman semua bahwa ‘supplier’ kami Ghisca Debora Aritonang telah melakukan ‘scam’/penipuan terhadap kita dengan modus penjualan tiket konser ‘compliment’,” tulis tayangan yang diunggah dalam akun X tersebut.

Mendapatkan unggahan itu, para korban pun langsung melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu, 15 November 2023.

“Ada sebanyak 73 orang datang untuk laporan, mereka melaporkan kasus penipuan tiket konser itu,” ujar Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Chandra Mata Rohansyah.

Lanjut Chandra, korban ini membeli tiket dari pihak ketiga, dan sudah membayar penuh untuk mendapatkan tiket tersebut.

“Dan pihak ketiga ini juga beli ke orang lain, udah ditransfer uangnya itu, Ini bukan penipuan tiket yang dapat tiket palsu, tapi dia beli nggak dapat tiket,” ujarnya.

“Saat ini tim sedang melakukan pengembangan untuk mengembangkan terhadap pelaku-pelaku yang lain. Diduga kuat masih ada pelaku-pelaku lain yang terlibat,” pungkasnya.

Sopiyan
Editor