TANGSELIFE.COM – Pejuang Palestina, Brigade al-Qassam terus lakukan perlawanan terhadap serangan tentara penjajah Israel di Jalur Gaza.

Pada Minggu, 7 Januari 2024, Brigade Qassam merilis video pihaknya berhasil menghancurkan satu unit pengangkut pasukan lapis baja Israel di kamp Maghazi di bagian tengah Jalur Gaza.

Kendaraan Namer yang dihancurkan pejuang Palestina itu diklaim Israel sebagai yang paling tahan peluru di dunia saat ini.

Video juga memperliathkan seorang pejuang dengan senjata granat berpeluncur roket Yassin-105, diam-diam bergerak di sepanjang jalan sementara pengangkut pasukan terlihat dari jarak dekat.

Pejuang Palestina tersebut kemudian terlihat menembakkan RPG, yang tepat mengenai sasaran.

kelompok Hamas juga mengumumkan pihaknya telah mengeliminasi pasukan Israel yang terdiri atas delapan tentara dari jarak nol dalam penyergapan di Bani Suhaila, sebelah timur Khan Younis.

Al-Qassam menambahkan bahwa salah satu tentara pendudukan juga terbunuh saat memasuki sebuah rumah.

“Kami juga telah mengepung pasukan Zionis yang terdiri dari 9 tentara, lalu bentrok dengan pasukan Israel di Bani Suhaila, sebelah timur Khan Yunis, dan menyebabkan mereka terbunuh dan terluka.”

Tentara Israel Mundur, Pejuang Palestia Terus Melawan

Dilansir dari Aljazirah, pakar militer Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi menyebutkan perlawanan pertempuran di Jalur Gaza utara hampir berakhir.

Al-Duwairi mengatakan bahwa pertempuran di selatan juga tidak akan berlangsung lebih dari dua minggu jika perlawanan terus berlanjut.

Al-Duwairi menunjukkan bahwa pasukan Israel mulai menarik diri bahkan dari daerah Jabal al-Rayes di utara Jalur Gaza, tempat mereka bertempur selama berhari-hari.

Penarikan ini dilakukan dalam kerangka transisi ke fase ketiga operasi darat, yang sering kali mencakup area atau target tertentu.

Disebutkan juga pertempuran saat ini terkonsentrasi di pusat kota, terutama di lingkungan Bureij, di mana pasukan Israel berusaha menembus jauh ke wilayah al-Mughraqa, al-Zawaida, dan al-Maghazi.

Sementara di selatan, IDF masih menghadapi perlawanan sengit di Al-Qarara, Abasan, dan Bani Suhaila.

Pasukan penjajah beroperasi dengan sangat berhati-hati di wilayah ini karena mereka sadar bahwa jumlah terowongan di wilayah ini mungkin jauh lebih banyak daripada di utara.

Tentara pendudukan mengumumkan bahwa untuk mengendalikan Khan Yunis mungkin memerlukan pertempuran berbulan-bulan mengingat kesulitan yang dihadapi pasukan di lapangan.

Sopiyan
Editor