TANGSELIFE.COM- Cipto Raharjo, 45, pria obesitas 200 kg asal Kota Tangerang yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta meninggal.

Cipto mendapatkan perawatan intensif di RSCM usai dirujuk dari RSUD Kota Tangerang. Tapi kondisinya tak kunjung membaik.

Tapi pria obesitas 200 kg itu meninggal setelah selama 8 hari menjalani perawatan tim dokter di RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rabu, 19 Juli 2023 dinihari.

Meninggalnya Cipto dibenarkan kakak kandungnya yang bernama Ristanto. “Sejak dirawat di RSCM kondisinya tak kunjung membaik,” terangnya, Kamis, 20 Juli 2023. 

Setelah dirawat tim medis pria obesitas 200 kg itu baru diketahui menderita berbagai penyakit. Terparah peyakit jantung dan paru-paru.

“Saat dirawat di RSCM baru ketahuan ada sejumlah penyakit diidap adik saya. Cipto dirawat dengan alat bantu banyak di tubuhnya,” katanya juga.

Sehari sebelum menghembuskan napas terakhirnya, pria obesitas 200 kg itu sudah dirawat di Intensive Care Unit (ICU) RSCM.

Sebelumnya, kata Ristanto juga, Cipto mengeluhkan sesak napas dan kondisinya menurun lantas mengalami koma.

Pria obesitas 200 kg itu lalu menghubungi kakaknya dan memintanya datang ke rumah sakit bertemu dengannya.

“Setelah mendapat panggilan telepon, saya langsung bergegas menuju RSCM pada Selasa, 18 Juli 2023 sekitar pukul 21.00 WIB,” ujar Ristanto lagi.

Rupanya, pada Selasa, 18 Juli 2023 sekitar maghrib pria obesitas 200 kg yang tengah dirawat di ICU RSCM itu sadar dan menelepon kakaknya tersebut.

“Kalau kondisi yang parah itu paru-paru. Kondisinya membuat adik saya sesak napas,” ungkap Ristanto lagi.

Saat tiba di RSCM, Ristanto mengaku tidak diizinkan dokter bertemua pria obesitas 200 kg yang dirawat di ICU karena dalam kondisi darurat.

“Rupanya, setelah koma Cipto sempat sadar dan menghubungi saya. Setelah itu kondisi adik saya itu drop lagi,” ungkap Ristanto juga.

Selanjutnya menjelang dini hari, Ristanto dipanggil oleh dokter untuk meminta persetujuan tindakan medis terhadap pria obesitas 200 kg tersebut.

“Dokter minta persetujuan tindakan medis karena adik saya itu dahaknya mengeluarkan darah,” cerita Ristanto juga.

Dokter mau memasukkan selang yang ada kameranya. “Untuk mengetahui kondis paru-parunya,” katanya lagi.

Ristanto pun menyetujui permintaan dokter untuk mengambil tindakan tersebut, ternyata di dalam paru-paru Cipto terdapat banyak cairan.

Tapi setelah tindakan dilakukan, keadaan Cipto semakin menurun. Bahkan, tekanan darahnya yang awalnya 100 terus menurun hingga 50.

Sekitar pukul 03.00 WIB, dokter memberitahu saya kalau Cipto dinyatakan meninggal dunia.

“Sebelumnya saya diizinkan dokter masuk ke ruang perawatan untuk melihat kondisi Cipto yang koma. Sebelum dia meninggal,” bebernya.

Saat itu tim dokter melakukan tindakan memompa jantung Cipto tapi tindakan itu tidak bisa menyelamatkan jiwa adiknya tersebut.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, pada pagi harinya jenazah Cipto lantas dibawa keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.

Cipto Raharjo Pria Obesitas 200 Kg Dievakuasi Petugas Damkar dari Rumahnya

Sebelumnya, Cipto dievakuasi dari rumahnya pada Selasa, 4 Juli 2023 malam karena mengalami sakit dan tidak bisa dibawa ke dokter.

Cipto dievakuasi dari rumahnya di Jalan Tirtayasa, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ke RSUD Kota Tangerang.

Pria berbobot 200 kg itu dievakuasi oleh belasan petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tangerang.

Proses evakuasi Cipto dari rumahnya karena butuh pertolongan medis setelah dua minggu tidak bisa bangun karena kaki kanan mengalami pembengkakan.

Saat evakuasi tim Damkar Kota Tangerang menggunakan peralatan hand pallet untuk mengangkut tubuh Cipto.

Setelah tubuh pria berbobot 200 kg itu diletakkan di hand pallet maka selanjutnya tubuh Cipto didorong sejumlah petugas ke luar rumah.

Karena pintu rumah kontrakan sempit, petugas Damkar terpaksa membongkar pintu rumah yang selama ini ditempati oleh Cipto dan ibunya.

Selanjutnya, tubuh pria obesitas 200 kg itu dinaikkan ke truk milik Damkar Kota Tangerang dan dibawa ke RSUD Kota Tangerang.

Beberapa hari dirawat di rumah sakit milik Pemkot Tangerang, karena keterbatasan alat akhirnya Cipto dirujuk ke RSCM.