TANGSELIFE.COM – Tarif KRL Jabodetabek dikabarkan akan ada kenaikan tarif, namun hingga kini belum dapat dipastikan kapan dan berapa kenaikan tarif tersebut.
Karena hingga saat ini, pihak regulator dari PT PT KAI Commuter Indonesia (KCI), belum bisa memastikan soal kenaikan tarif itu.
Namun, Direktur Utama PT KAI KCI, Asdo Artriviyanto, mengatakan, kemungkinan kenaikan tarif KRL Jabodetabek ada.
Karena tarif yang dipakai hingga kini masih menggunakan tarif yang ditetapkan pada 2016 lalu, dan belum ada perubahan tarif.
Kendati kemungkinan kenaikan tarif itu bisa dilakukan, kewenangan menarikan tarif KRL Jabodetabek berada di Kementerian Perhubungan.
“Untuk kenaikan tarif itu, ada, tapi tunggu saja nanti waktunya,” ujar Asdo, Kamis, 11 Januari 2024.
Asdo juga menegaskan, bahwa KCI dalam pengoperasian KRL tersebut, mendapatkan penugasan dari pemerintah.
Dan pemerintah juga menanggung biasa operasional tersebut, mulai dari perawatan, gaji, hingga bahan bakar, melalui melalui skema public service obligation (PSO).
“Jadi kalau memang ada kenaikan tarif, itu kewenangan dari pemerintah, kami ini sifatnya hanya penugasan,” katanya.
Asdo juga menegaskan, jika memang nantinya pemerintah atau Kemenhub menaikan tarif, maka KCI akan siap melaksanakannya.
Isu Naiknya Tarif KRL Jabodetabek
Isu soal naiknya tarif KRL Jabodetabek sempat ramai pada 2022 lalu. Namun hingga akhir 2023 tidak ada kenaikan tarif.
Ketika itu, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, menegaskan tidak akan ada kenaikan tarif.
“Tarifnya ini sudah sesuai, yang ada dulu saja ya,” ujarnya ketika itu.
Secara terpisah, VP Corporate Secretary PT KAI Commuter (KCI) Anne Purba menjelaskan soal kenaikan tarif tidak pernah direncanakan pada 2023.
“Sampai 2023 itu belum ada rencana kenaikan tarif,” pungkasnya.