TANGSELIFE.COM –  Warga Gaza, Palestina mengalami kesulitan air bersih, imbas dari Israel yang terus melakukan serangan ke jalur Gaza, Palestina.

Perang antar Hamas Vs Israel ini masih berkecamuk di Jalur Gaza, dan kini sudah memasuki hari ke-8.

Gempuran tentara Israel di Gaza tersebut, merupakan respon dari sebelumnya Hamas yang melancarkan serangan ke Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Kini, serangan Israel tersebut telah melulantahkan banguan di Gaza, dan juga menewaskan banyak warga sipil.

Tidak hanya kerusakan hebat, tetapi akibat serangan Israel itu, kini warga yang masih bertahan pun mengalami krisis air bersih.

Badan Pengungsi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bagi Palestina, keberadaan air bersih menjadi masalah krusial bagi penduduk yang masih ada di Jalur Gaza.

Hal ini terjadi usai Israel melakukan blokade aliran air bersih serta listrik di Gaza.

Imbas dari serangan Israel dan blockade ini, Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengatakan, sekitar dua juta warga terngah teranca, karena tidak ada persedian air.

“Ini telah menjadi masalah hidup dan mati,” ujar Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, dikutip dari Al Jazeera.

Lazzarini mengatakan, pasokan bahan bakar dan air harus tetap dikirim ke Gaza, meski pun saat ini masih dalam kondisi perang.

Warga Gaza Terpaksa Gunakan Air Kotor

Akibat krisis air bersih itu, warga setempat pun terpakasa harus menggunakan air kotor dari sumur-sumur yang ada.

Meski pun menggunakan air kotor tersebut, sangat beresiko lantaran penyakit yang ada di air kotor itu.

Keterserdiaan air yang terbatas itu itu, Lazzarini mendesak agar jalur untuk memasok bantuan ke Gazar segera dibuka.

Karena menurut Lazzarini, dengan dibukanya akses bantuan, akan menoong banyak warga untuk mendapatkan pasokan air bersih.

“Air kini menjadi satu-satunya penyelamat terakhir,” ujarnya.

“Saya memohon agar pengepungan terhadap bantuan kemanusiaan segera dicabut,” pungkasnya.

Sopiyan
Editor