TANGSELIFE.COM – Warga menutup akses jalan masuk SMA Negeri 3 Tangerang Selatan (SMAN 3 Tangsel) yang berada di jalan Benda Timur, Kecamatan Pamulang.

Penutupan dilakukan dengan menggunakan portal besi sepanjang kurang lebih lima meter, setidaknya ada dua akses jalan utama yang ditutup.

Penutupan akses masuk SMAN 3 Tangsel merupakan bentuk reaksi warga karena banyak anak mereka yang tidak keterima di sekolah tersebut pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

Proses penutupan dimulai sekira pukul 11.48 WIB, setelah warga menggelar aksi demonstrasi dan mediasi dengan Kepala SMAN 3 Tangsel.

Penutupan akses jalan itu akan diberlakukan sampai tuntutan para warga yaitu anak-anak mereka bisa mengenyam pendidikan di sekolah itu terealisasi.

Salah seorang ketua RW setempat, Mujianto mengatakan, total ada 64 anak yang tinggal dekat dengan sekolah yang mendaftar di SMAN 3 Tangsel.

Namun tercatat hanya 16 yang diterima oleh sekolah. Padahal, lanjut Mujianto, mereka mendaftar melalui jalur domisili.

“Dari 64 calon siswa yang mendaftar, hanya sekitar 16 yang diterima,” kata Mujianto di lokasi, Rabu, 2 Juli 2025.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 3 Tangsel, Aan Sri Analiah mengaku akan membawa aspirasi seluruh masyarakat ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten yang memiliki kewenangan untuk memutuskan.

“Saya tidak bisa membuat keputusan, karena semua keputusannya dari pimpinan yaitu Dinas Pendidikan dan Gubernur Banten sebagai pembuat Pergubnya,” ungkap Aan.

Diketahui, sebelumnya ratusan warga menggelar aksi damai di depan SMAN 3 Tangsel, Rabu 2 Juli 2025.

Aksi demo dilakukan dengan menyampaikan aspirasi menggunakan pengeras suara.

Dalam aspirasinya mereka meminta kepada pihak sekolah agar memprioritaskan anak yang rumahnya dekat dengan sekolah.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter