TANGSELIFE.COM – Berkat kemunculan film dokumenter ‘Ice Cold Murder’ di Netflix, istilah racun sianida kembali mencuat.

Ternyata, racun sianida mudah ditemukan pada beberapa jenis makanan yang sehari-hari dikonsumsi masyarakat.

Sianida biasanya bergabung dengan bahan kimia lain membentuk senyawa seperti hidrogen sianida, natrium sianida, dan kalium sianida.

Hidrogen sianida adalah gas tidak berwarna dengan bau samar dan pahit, sementara natrium sianida dan kalium sianida berbentuk padatan putih dengan bau pahit.

Jenis Makanan yang Mengandung Racun Sianida

Racun sianida diantaranya dihasilkan oleh bakteri, jamur, dan ganggang tertentu, serta sejumlah makanan dan tumbuhan.

Melansir Centre fo Food Safety, zat yang mengandung sianida terdapat secara alami di lebih dari 2.000 spesies tanaman.

Pada tanaman ini, sianida terikat pada molekul gula dalam bentuk glikosida sianogenik.

Glikosida sianogenik relatif tidak beracun, tetapi bentuk ini diubah menjadi hidrogen sianida beracun di saluran usus.

Memasak tanaman sianogenik secara menyeluruh dalam air mendidih dapat secara efektif mengurangi tingkat toksisitasnya.

Berikut jenis makanan yang mengandung sianida:

1. Singkong

Di daerah tropis, singkong adalah salah satu sumber kalori terbaik yang bisa dimasak dengan berbagai cara.

Singkong biasanya diolah menjadi roti, kerupuk, keripik, dan minuman.

Namun rupanya singkong mengandung lebih dari satu jenis sianida jika tidak diolah dengan benar atau dikonsumsi secara berlebihan.

singkong
singkong

2. Biji Apel dan Pir

Apel dan pir sama-sama memiliki biji yang mengandung senyawa yang dapat berubah menjadi sianida yang mematikan jika tertelan.

Bagi pemakan inti apel, harus benar-benar menumbuk bijinya sebelum senyawa pembuat sianida dapat bekerja.

Biji apel mengandung sekitar 700 miligram hidrogen sianida per kilogram, yang berarti memerlukan sekitar 100 gram biji apel untuk ‘menyingkirkan’ seseorang dengan berat 140 pon atau setara 68 kilogram.

Sebuah apel di supermarket pada umumnya mengandung sekitar delapan biji.

Jadi jika benar-benar ingin merasakan racun sianida, maka harus makan setidaknya 25 inti apel sekaligus.

Apel dan pir
Apel dan pir

3. Elderberry

Elderberry biasa dikonsumsi sebagai sirup atau suplemen untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengobati gejala pilek atau flu atau sembelit.

Namun mengonsumsi buah beri mentah, kulit kayu, atau daun elderberry dapat membuat seseorang merasa lebih buruk, bukannya lebih baik.

Makanan ini mengandung lektin dan sianida, dua bahan kimia yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.

Elderberry
Elderberry

4. Almond Pahit

Kedua jenis almond yakni pahit dan manis mengandung amygdalin, senyawa kimia yang dapat berubah menjadi sianida.

Sejauh ini, almond pahit memiliki kadar sianida tertinggi.

Kacang almond manis aman untuk dijadikan camilan, sementara mengonsumsi kacang almond pahit yang tidak diolah dapat menyebabkan kram, mual, dan diare.

Almond
Almond

5. Ceri, Aprikot, Plum, Persik

Biji ceri jarang beracun jika dimakan utuh, tetapi apa pun yang terjadi, jangan memakan biji yang pecah.

Selain rasanya sangat pahit dan umumnya tidak mungkin dikunyah, batu dari buah-buahan tertentu seperti ceri, aprikot, plum, dan persik, mengandung senyawa sianogenik.

Dalam ilmu pengetahuan, senyawa sianogenik adalah bahan-bahan yang dapat diubah oleh tubuh menjadi sianida.

Hidrogen sianida mematikan dengan kadar sekitar 1,52 miligram per kilogram, artinya dibutuhkan sedikit lebih dari 0,1 gram racun untuk membunuh manusia seberat 150 pon atau setara 68 kg.

Satu buah ceri menghasilkan sekitar 0,17 gram racun sianida yang mematikan per gram bijinya.

Jadi tergantung pada ukuran bijinya, menelan satu atau dua biji yang baru dihancurkan saja dapat menyebabkan kematian.

ceri dan persik
ceri dan persik
Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow