TANGSELIFE.COM – Kejadian motor nyangkut di atap rumah warga kembali terjadi.
Mirip dengan kejadian di Tasikmalaya beberapa bulan lalu, fenomena motor nyangkut di atap rumah warga kali ini terjadi di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Momen tersebut dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos yang memperlihatkan kondisi motor Honda Vario yang nyangkut di atap rumah warga yang berwarna biru.
Beberapa bagian atap tersebut nampak rusak dan jebol.
Di lokasi kejadian, ada seorang perempuan muda yang menangis sambil menutup wajahnya. Dilaporkan bahwa ia adalah pengendara pemilik motor yang tersangkut di atap rumah warga tersebut.
Di dekat perempuan tersebut ada perempuan lain yang berusaha menjelaskan kronologi kejadian.
Menurut pengakuannya, motor Honda Vario tersebut melaju dari jalur tinggi ke jalur lebih rendah.
Sayangnya, pengendara tak bisa mengendalikan tunggangannya sampai tersangkut ke atap rumah warga.
“Motor nyungsep di atap rumah warga di kawasan Sumber Rejo, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu sore (5/5). Dugaan sementara motor nyungsep karena mengalami rem blong,” tulis @memomedsos.
Sampai tulisan ini dimuat, video motor nyangkut di atap rumah warga telah disaksikan oleh lebih dari 80 ribu pengguna dan masih akan terus bertambah.
Sebagian besar netizen merasa heran bagaimana mungkin insiden tak biasa itu kembali terjadi di Indonesia.
Dikabarkan motor tersebut sempat mengalami rem blong sebelum tersangkut di atap rumah warga.
Sebagai catatan, letak rumah tersebut persis berada di dekat jalan yang menurun.
Tips Agar tak Mengalami Rem Blong
Sony Susmana selaku Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) membagikan tips ngerem yang benar saat di jalanan menurun.
Menurutnya, rem depan dan belakang tak boleh ditekan secara bersamaan, melainkan bergantian.
Selain itu, rem juga tak boleh terus-menerus diperas habis. Pengendara perlu melakukan metode lepas-tarik rem setiap 3-5 detik.
“Teknik ngerem di turunan aktifkan bergantian antara rem belakang dengan depan dan tak lama-lama atau diperas habis. Bantu dengan kendaraan yang terkontrol agar kerja rem tak berat,” katanya.