TANGSELIFE.COM – Ratusan pelajar SMK Islamiyah Ciputat melakukan deklarasi Cegah Tawuran Antar Pelajar (CETAR), Selasa, 5 November 2024.
Deklarasi tersebut dilakukan di halaman SMK Islamiyah Ciputat yang berada di jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Selain itu mereka juga mendapatkan sosialisasi terkait pemahaman tentang bahaya dari aksi tawuran pelajar yang marak terjadi belakangan ini.
Kepala SMK Islamiyah Ciputat, Dian Rostikawati mengatakan, kegiatan tersebut merupakan langkah sekolah untuk memberikan pemahaman agar para pelajar tidak melakukan aksi tawuran.
Terlebih, sudah banyak pelajar yang menjadi korban dari aksi tawuran yang marak terjadi di wilayah Kota Tangsel belakangan ini.
“Khususnya bagi para pelajar yang kini masuk dalam generasi Z, mereka itu harus tahu, seberapa besar resiko yang harus ditanggung kalau mereka terlibat dalam aksi tawuran,” kata Dian.
SMK Islamiyah Ciputat Deklarasikan Program CETAR untuk Cegah Tawuran Pelajar
Dian mengungkapkan, kegiatan sosialisasi dan deklarasi CETAR juga sebagai bentuk dukungan SMK Islamiyah Ciputat terhadap langkah Kepolisian dan pemerintah daerah (Pemda) yang ingin menekan aksi tawuran pelajar di kota bermotto Cerdas, Modern dan Religius ini.
“Besar harapan kegiatan ini dapat bermanfaat dan juga anak-anak kita bisa mengaplikasikannya dan lebih memikirkan untuk kebaikan bagi masa depan mereka,” ungkapnya.
Dian tak menampik bahwa tawuran pelajar seringkali ditenggarai salah satunya karena minimnya aktivitas positif dan sekedar mencari eksistensi pribadi maupun kelompok.
Oleh karena itu SMK Islamiyah Ciputat menyediakan 23 kegiatan ekstrakurikuler yang bisa dimanfaatkan para siswanya untuk mengasah bakat yang dimilikinya.
Disisi lain, sekolah yang berdiri sejak tahun 1965 itupun juga turut memberikan pemahaman agama kepada seluruh siswanya, dengan harapan hal itu bisa membentengi mereka untuk tidak melakukn hal-hal negatif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
“Kami juga punya program kajian untuk keagamaan di 10 menit jam pembelajaran awal yang diisi oleh guru-guru bidang studi, dimana mereka akan mengaji satu sampai dua ayat setiap harinya,” tuturnya.
“Kemudian ada tambahan dari para guru terkait moralitas dan juga karakteristik dan personality anak yang harus dipersiapkan untuk mencegah tawuran, karena tujuan akhir mereka adalah untuk mempersiapkan mereka bisa siap bekerja,” pungkasnya.
Sekedar informasi, kegiatan tersebut turut dihadiri oleh berbagai pihak diantaranya Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin; Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten wilayah Tangsel, Teguh Setiawan; serta perwakilan Dindikbud Kota Tangsel.