TANGSELIFE.COM – Sebagian masyarakat kerap dilanda rasa gerah yang hadir sebelum datangnya hujan.

Seperti yang diketahui, beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah Indonesia mulai turun hujan dengan intensitas ringan sampai lebat.

Biasanya, saat turun hujan suhu lingkungan cenderung menjadi sejuk atau mengalami penurunan.

Namun tak langsung sejuk, biasanya akan dimulai dengan hawa gerah sebelum hujan.

Lantas, mengapa bisa muncul rasa gerah sebelum hujan? Berikut ini penyebabnya menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Penyebab Gerah Sebelum Hujan Menurut BMKG

Pihak BMKG membenarkan bahwa seseorang bisa saja merasa gerah sebelum hujan datang karena dipengaruhi dengan kelembapan udara yang tinggi.

Sebelum hujan turun, kelembapan relatif umumnya meningkat drastis karena banyaknya uap air yang terkumpul.

Ketika kelembapan udara meningkat, tubuh lebih sulit mendinginkan diri karena keringat tidak bisa menguat dengan efektif.

Hal itu kemudian menimbulkan rasa pengap, gerah, berkeringat, dan tidak nyaman pada tubuh.

Perasaan gerah juga didukung dengan banyaknya atau tebalnya awan di langit sebelum turun hujan.

Pasalnya, awan tebal tersebut bisa menahan panas di permukaan, sehingga menambah rasa pengap.

Kendati demikian, BMKG menjelaskan bahwa tak semua intensitas hujan menimbulkan rasa gerah.

Hal ini juga dipengaruhi oleh gejala atmosfer yang disebutkan di atas.

Menurutnya, gerah sebelum hujan biasanya terjadi sebelum hujan dengan intensitas lebat.

Hujan lebat diawali dengan pengumpulan kelembapan udara dan penebalan awan yang signifikan.

Sementara itu pada hujan ringan atau gerimis, tak selalu menyebabkan rasa gerah sebelumnya.

Meskipun demikian, terkadang hujan lebat tak melulu diawali dengan rasa gerah yang umumnya jika faktor pembentuknya bukan dari tipe hujan konvektif.

Selain dilanda gerah, tanda-tanda hujan lebat adalah suasananya cenderung menjadi lebih gelap karena sinar matahari yang tertutup awan.

Arah angin yang berubah arah dengan kecepatan semakin meningkat juga menjadi tanda-tanda hujan lebat.

Awal Terbentuknya Hujan

peringatan dini curah hujan di Indonesia

Seperti dikutip dari National Geographic, hujan terbentuk dari proses evaporasi atau penguapan air ke atmosfer.

Jutaan air yang menguap berkumpul menjadi awan. Air tersebut bisa terus bertambah dan menjadi semakin berat.

Saat intensitas air menjadi terlalu berat untuk terus mengambang di awan, air akan jatuh ke tanah dan terjadilah hujan.

Di sejumlah kondisi, saat ada jenis polutan tertentu di atmosfer, seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida.

Jika polutan tersebut bereaksi dengan air maka akan terjadi hujan dengan sifat asam.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter