TANGSELIFE.COM – Dukungan untuk masyarakat Gaza, Palestina, masih terus digaungkan oleh berbagai kalangan, termasuk grup band internasional Coldplay yang membagikan lagu ‘Freedom for Palestine’ beberapa waktu lalu.

Kedatangan Coldplay ke Indonesia pun membuat sejumlah masyarakat bertanya-tanya, apakah grup band tersebut pro Israel atau Palestina.

Tak banyak yang tahu kalau Coldplay pernah mengunggah lagu ‘Freedom for Palestine‘ pada 2011 silam.

Seperti dikutip dalam media Yahudi Forward.com, Coldplay seakan mencoba memberikan dukungannya untuk rakyat Palestina.

Mereka mengunggah lagu tersebut di official Facebook mereka dan mengajak penggemarnya untuk mendukung lagu tersebut.

Dalam unggahan di Facebook-nya, Coldplay juga menyertakan tautan agar penggemar mendukung lagu ‘Freedom for Palestine’ dengna pesan sederhana, “Beberapa teman kami terlibat dalam single baru ‘Freedom for Palestine’ dari OneWorld.”

Seperti yang dikabarkan oleh Washington Post, unggahan Facebook tersebut menerima 12.000 komentar dalam sehari unggahan.

Banyak dari penggemar mengancam untuk memboikot band tersebut juga menuntut permintaan maaf kepada Israel, namun ada juga sejumlah dukungan untuk Palestina.

Unggahan lagu ‘Freedom for Palestine’ itu kemudian dihapus oleh platform Facebook karena banyak dilaporkan oleh penggemar yang kontra.

Sementara itu video musik lagu ‘Freedom for Palestina’ merupakan kolaborasi yang diinisiasi oleh OneWorld, organisasi nirlaba yang memperjuangkan demokrasi, dengan membuat lagu yang hasilnya digunakan untuk membantu rakyat Palestina.

Lirik dan Makna Lagu ‘Freedom for Palestine’

Beberapa bait lirik lagu ‘Freedom for Palestine’ dinilai cukup kontroversial.

Lirik tersebut tertulis “Tidak peduli agama untuk komunitas anda/ ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan” dan “Cukup pendudukan ilegal/kekerasan dan segregasi rasial”.

Sementara itu bagian refrainnya pun berbunyi “Kami adalah rakyat/inilah saatnya kami/berdiri, bernyanyi/untuk Palestina.”

So many years of catastrophe (Terlalu banyak tahun-tahun bencana)
More than 6 milion refugees (Lebih dari 6 juta pengungsi)
It could be you and your family (Itu mungkin kamu dan keluargamu)
Forced from your home and your history (Terpaksa dari rumah kamu dan sejarah kamu)

*

We are the people (Kami adalah manusia)
And this is our time (Dan ini waktu kita)
Stand up sing out for Palestine (Berdiri menyanyikan untuk Palestina)

**

We’ll break down the wall (Kami akan menghancurkan dinding)
Freedom for Palestine (Kemerdekaan bagi Palestina)
Demand justice for all (Permintaan keadilan untuk semua)
Freedom for Palestine (Kemerdekaan bagi Palestina)
No matter your faith or community (Tiada hal kepercayaan atau komunitasmu)
This is a crime against humanity (Ini adalah sebuah kejahatan melawan kemanusiaan)
Gaza turned into a prison camp (Gaza dibalik menjadi sebuah penampungan penjara)
Apartheid wall divide the West Bank (Dinding Apartheid membagi West Bank)

BACK *, **

Enough illegal occupation (Cukup pekerjaan ilegal)
Violence and racial segregation (Kekerasan dan pemisahan rasis)
All religious communities unite (Semua komunitas beragama bersatu)
Freedom is human right (Kemerdekaan adalah hak asasi manusia)

BACK to **

Coldplay Kolaborasi dengan Musisi Palestina

coldplay dukung palestina 1
Coldplay juga kolaborasi dengan musisi asal Palestina, Le Trio Joubran untuk lagu ‘Arabesque’

Dukungannya terhadap Palestina tak berhenti sampai situ saja.

Coldplay pernah berkolaborasi dengan musisi Palestina, Le Trio Joubran untuk lagu ‘Arabesque’.

Sang vokalis dan timnya sempat berkunjung ke Palestina pada 2017 untuk memperkaya pandangan dan inspirasi untuk album baru mereka.

Momen ini sempat diabadikan oleh mereka melalui akun Instagram resmi Coldplay.

“Halo semuanya. Kami sekarang berada di Israel dan Palestina untuk mendengarkan dan belajar. Dan itu saja, tidak ada jadwal konser, kami hanya melakukan perjalanan yang menarik dan mencerahkan untuk mempelajari area tersebut. Artikel-artikel yang menyatakan bahwa kami memiliki kontrak yang ditandatangani adalah tidak benar,” tulis keterangan mereka dalam unggahan tersebut pada 25 Februari 2017.

Dalam kunjungan tersebut, mereka bertemu dengan Adnan Jourban, personel Le Trio Joubran, di Ramallah dan mengutarakan niatnya untuk berkolaborasi.

Seperti dikutip dari National News, Adnan Joubran mengatakan Chris Martin ingin berkolaborasi di album ‘Everyday Life’.

Kolaborasi itulah yang akhirnya membuat Coldplay debut di ibu kota Yordania, Amman, dan grup tersebut bertemu dengan penyanyi Inggris tersebut di Ramallah untuk menjalin hubungan.

Dalam penuturan Adnan Jourban, Chris menjelaskan bahwa ide album ini adalah untuk menghadirkan sedikit perdamaian di Timur Tengah.

Untuk mempromosikan album Everyday Life (2019), Coldplay menggelar pertunjukan di The Citadel, Amman, Yordania.

Di tengah penampilannya, sesaat sebelum menyanyikan ‘Something Just Like This’, Chris Martin menjelaskan kalau Coldplay mendukung perdamaian.

“Ya saya akan menyanyikan ini untuk mereka. Saya percaya bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama untuk pergi ke mana pun di dunia, dan itulah yang kami perjuangkan. Kami tidak setuju dengan penindasan dalam bentuk apapun, dan kami mendukung cinta, perdamaian, serta persaudaraan,” kata Chris Martin pada November 2019 silam.