TANGSELIFE.COM – Ditemukannya mayat dalam toren air di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bikin geger warga.
Mayat seorang pria itu ditemukan di dalam toren air milik warga Gang Samid Sian pada Senin malam, 27 Mei 2024.
Sejumlah fakta terkait mayat dalam toren pun akhirnya terungkap satu per satu.
Apa saja?
Simak artikel ini sampai akhir.
Fakta Mayat dalam Toren
Berikut 5 fakta terkait ditemukan mayat dalam toren yang dihimpun Tangselife:
1. Ditemukan Penghuni Rumah Toren Air
Sosok mayat dalam toren itu terungkap ketika penghuni rumah mencium aroma busuk dari air yang mengisi kamar mandinya.
Selain berbau busuk, air di kamar mandi tersebut pun berwarna keruh dan berbusa.
“Setelah dicek, saksi membuka penutup toren melihat di dalam toren ada benda segede bantal,” kata Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, Selasa 28 Mei 2024.
“Ternyata jasad manusia yang dalam keadaan membengkak dan menimbulkan aroma yang tidak sedap,” lanjutnya.
2. Langsung Dikenali
Mayat yang disinyalir sudah lama terendam di dalam toren air itu memiliki sebuah tato dengan gambar bunga mawar dan tulisan ‘Devoy’ pada tubuhnya.
“Punggung sebelah kanan ada tato,” kata Bambang Askar Sodiq.
Pihak keluarga korban langsung mengenali bahwa mayat dalam toren air itu merupakan sosok anggota keluarga bernama Devi Karmawan.
“Kakaknya ngenalin, kakaknya paham semua fisiknya,” kata ibu korban, Darmiyati.
3. Korban Pamit Beli Kopi
Sebelum tewas mengenaskan dalam toren air, korban yang merupakan anak bungsu ari tiga bersaudara itu sempat pamit pergi membeli kopi.
“Malam minggu masih ngobrol si sama saya, di dalam rumah sini. Terus dia pamit mau beli kopi, tau-tau tidak pulang,” kata Darmiyati.
4. Keluarga Temukan Kejanggalan
Pihak keluarga menemukan sejumlah kejanggalan terkait kematian Devi Karmawan, salah satunya dari nomor ponsel korban yang masih aktif.
“Anehnya lagi kok hp aktif ya, bahkan sampai sekarang juga aktif terus hp-nya,” kata Darmiyati.
“Malah aku beliin pulsa, pulsa reguler, takut dia kehabisan kan kalau di daerah mana gitu. Semalam aja coba (WhatsApp, red) ‘ada di mana?’, (masih) centang dua,” ujarnya.
Selain itu, kejanggalan ditemukan dari adanya luka bekas cekikan di bagian leher korban.
“Di hati saya, si anak kayak dikeroyok gitu. Makanya si kakak ini sampai saat ini belum pulang minta diautopsi, apa sih kaya ada cekik gitu,” tuturnya lagi.
5. Masih Hidup Saat Terendam dalam Toren Air
Berdasarkan hasil autopsi sementara, korban dinyatakan masih dalam keadaan bernyawa saat terendam dalam toren air.
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto, mengungkapkan tak ditemukan luka di tubuh korban, baik akibat benda tumpul atau benda tajam.
“Saat terendam di air (toren), kondisi masih (hidup),” jelas Hariyanto.
6. Bandar Sabu
Kompol Bambang Askar Sodiq membenarkan bahwa korban merupakan salah satu bandar narkoba jenis sabu untuk wilayah Tangerang dan Jakarta.
Hal ini terbongkar dari penangkapan satu tersangka berinisial AA di jalan Puskesmas Pondok Aren, pada Sabtu malam 25 Mei 2024.
Berdasarkan penelusuran, AA mendapatkan narkoba dari hasil upah transaksi narkoba yang dilakukan di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat 24 Mei 2024.
Narkoba seberat 1,16 gram itu kemudian digunakan AA bersama dengan teman-temannya di sebuah rumah kosong dekat penemuan mayat dalam toren.
“Yang bersangkutan melakukan pemakaian bersama dengan si AA, sama si DK (korban), sama si P, dan sama si Dwi, bareng make di situ,” terang Bambang.
7. Positif Narkoba
Hasil akhir autopsi mayat dalam toren menyatakan bahwa jasad korban positif narkoba.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa korban sempat mengonsumsi narkoba sebelum masuk dan terendam air dalam toren.
“Dilakukan screening narkotika dan zat adiktif lainnnya, urin dari mayat tersebut mengandung ampethamin dan positif tetrahidrokanabinol atau THC atau ganja, positif serta positif metafetamin,” jelas Bambang.
8. Masuk Sendiri ke Toren
Bambang memastikan bahwa korban masuk sendiri ke dalam toren.
Hal itu diketahui dari ditemukannya algae atau tumbuhan jenis lumut pada bagian paru-paru.
“Semacam tanaman kecil yang masuk ke dalam saluran pernapasan. Otomatis, orang ini masuk ke dalam air, dalam posisi hidup. Masih posisi bernapas,” jelas Bambang.