TANGSELIFE.COM-Puncak arus balik Lebaran 2023 sudah lewat meski begitu warga yang mudik tetap mengalir pulang dari kampung halamannya ke Jakarta dan sekitarnya. 

Begitu juga pemudik yang balik dari kampung halamannya terus mengalir ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sambil membawa sanak saudara serta kerabatnya dari kampung.

Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie memperkirakan akan ada 4.000 warga pendatang baru yang datang seusai Lebaran 2023 ini ke wilayah yang dia pimpin. 

Benyamin memperkirakan jumlah warga pendatang yang masuk ke Kota Tangsel cenderung meningkat dari Lebaran tahun lalu sekitar 7-15 persen. 

“Pemkot Tangsel sudah memperkirakan akan ada sekitar 4.000 pendatang baru di Kota Tangsel usai Lebaran ini,” terang Benyamin, Jumat 28 April 2023.

Dia juga mengatakan banyak warga yang mencari tempat tinggal di Kota Tangsel karena ingin mencari kerja di kawasan industri seperti Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang. 

“Kalau di Kota Tangsel jarang industri tapi yang berkembang bidang perdagangan dan jasa,” ungkap juga wali kota yang akrab disapa Bang Ben ini. 

Karena itu, Pemkot Tangsel akan melakukan antisipasi sekaligus menyiapkan berbagai strategi dalam menghadapi gelombang urbanisasi pasca hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah tersebut.

Mulai dari penyebaran surat edaran, pendataan melalui Sistem pendaftaran penduduk non permanen (Sipermen), hingga program Dilatih, Disertifikasi dan Ditempatkan (D3).

Benyamin juga memaparkan sejak awal Ramadan pihaknya telah menerbitkan surat edaran kepada  camat dan lurah yang salah satu isinya terkait pencegahan urbanisasi tersebut. 

“Harapan kami sih, kalau mudik Lebaran berempat ya pulangnya berempat lagi. Tapi kami tidak bisa melarang orang mau datang,” lanjut Benyamin juga. 

Tetapi, dia mengingatkan agar warga yang datang ke Kota Tangsel dibekali skill atau kemampuan agar bisa bekerja dan tidak jadi pengangguran. 

Karena bila tidak mempunyai skill dan warga pendatang yang masuk ke Kota Tangsel akan menjadi beban Pemkot Tangsel karena meningkatnya pengangguran dan dampak sosial yang akan ditimbulkan. 

“Tapi kami punya  program pelatihan D3 dan ada sertifikatnya untuk meningkatkan daya saing pendatang,” tandas Benyamin lagi.