TANGSELIFE.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya kemunculan bibit siklon tropis baru yang menunjukkan kecenderungan menguat adanya potensi hujan lebat di sejumlah wilayah Banten dalam beberapa hari terakhir

Bibit siklon tropis merupakan merupakan suatu fenomena alam yang berhubungan dengan kondisi cuaca. Kondisi ini menyebabkan adanya kumpulan awan dan badai yang terbentuk di atas perairan hangat di berbagai wilayah dekat garis khatulistiwa.

Ketua Balai Besar BMKG Wilayah II, Hartanto mengatakan, perkembangan kondisi cuaca dan iklim di wilayah Provinsi Banten yang saat ini menunjukkan kemunculan bibit siklon bernama Siklon 96S di sekitar Laut Sawu.

Kemunculan bibit siklon tersebut menyebabkan terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang dapat memicu adanya potensi cuaca ekstrem berupa peningkatan curah hujan.

“Momentum mudik lebaran Idul Fitri pemudik diharapkan waspada cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang di sejumlah wilayah Provinsi Banten,” kata Hartanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 5 April 2024.

Dampak Bibit Siklon untuk Cuaca di Wilayah Tangsel dan Sekitarnya

Hartanto menjelaskan, berdasarkan hasil analisis potensi dinamika atmosfer, potensi hujan sedang hingga lebat terjadi di Kota Tangsel dan beberapa wilayah lain di Provinsi Banten.

Beberapa wilayah tersebut di antaranya Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang bagian Utara dan Selatan, Kabupaten Serang bagian Utara dan Selatan, serta Kabupaten Tangerang bagian Tengah dan Selatan.

Hartanto pun menghimbau kepada masyarakat khususnya yang akan pergi mudik untuk mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari kedepan.

“BMKG menghimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang hingga tiga hari kedepan,” ujarnya.

“Karena potensi cuaca ekstrim bertepatan dengan periode mudik, BMKG mengimbau kepada pemudik untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca” pungkas Hartanto.

Andre Pradana
Reporter