TANGSELIFE.COM – Pejabat Gubernur Banten, Al Mukatabar, mengusulkan dibuat hujan buatan untuk wilayah Tangerang Raya.
Usulan hujan buatan ditujukan untuk memodifikasi cuaca panas ekstrem sekaligus upaya mengatasi tingkat polusi udara yang tinggi di Tangerang Raya.
Hujan buatan diharapkan dapat berpengaruh signifikan untuk menetralisasi tingkat polusi udara di Tangerang Raya yang sangat tinggi.
Usulan Hujan Buatan Sudah Diajukan
Al Muktabar mengatakan pihaknya telah mengajukan usulan hujan buatan ke pemerintah pusat dan lembaga terkait.
“Sudah kita ajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional dan pemerintah pusat. Dan kita menunggu, apa bisa kita lakukan terhadap itu.”
“Kita tahu hujan buatan ini nantinya akan memungkinkan menetralisir polusi yang ada,” kata Al Muktabar, Senin 21 Agustus 2023.
Pengajuan usulan hujan artifisial itu nantinya akan di-survei oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Hujan buatan itu faktor alam, maka BMKG yang melakukan survei-survei di permukaan dan uap air. Bila itu memungkinkan akan dilakukan langkah-langkah sesuai prosedur yang ada,” terangnya.
Adapun terkait pembiayan, Al Muktabar menyatakan Pemprov Banten akan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).
“Kita punya pembiayaan BTT namanya, untuk kita bisa kontribusikan kepada hal-hal yang bersifat darurat,” ujarnya.
Hujan Buatan dan WFH Jadi Upaya Atasi Polusi Udara
Selain memodifikasi cuaca, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berencana menerapkan sistem bekerja dari rumah atau WFH (Work From Home).
Menurut Al Muktabar, WFH merupakan salah satu langkah yang bisa diterapkan Pemprov Banten untuk mengatasi polusi udara.
Kebijakan WFH akan diberlakukan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Banten, juga wilayah Tangerang Raya.
“Kita sudah siap dengan instrumen bila langkah-langkah yang harus dilakukan seperti penerapan Work From Home bagi pegawai, khususnya di kawasan aglomerasi termasuk Tangerang,” kata Al Muktabar.
Disamping itu, Al Muktabar menyebut pihaknya tengah melakukan pendataan industri berbasis bahan bakar fosil yang berada di Kabupaten Tangerang.
Salah satunya di wilayah Pasar Kemis yang tingkat polusi udaranya sangat tinggi karena terdapat banyak pabrik.
Upaya untuk menekan tingkat polusi atau pencemaran udara di wilayan Banten lainnya yakni dengan menggalakan uji emisi kendaraan.