TANGSELIFE.COM – Akibat pembakaran yang dilakukan pabrik Chandra Asri, sebanyak 360 warga Cilegon, Banten, terdampak.

5 dari 360 warga terdampak pembakaran pabrik Chandra Asri diantaranya harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mencatat 360 warga terdampak asap pembakaran tersebar di Kecamatan Grogol sebanyak 190 orang, Ciwandan 106 orang, Citangkil 25 orang, dan Pulomerak 35 orang.

Keluhan Warga Cilegon Imbas Pembakaran di Pabrik Chandra Asri

Seluruh warga terdampak mengeluhkkan pusing, mual, dan muntah usai menghirup bau menyengat pembakaran pabrik pada Sabtu 20 Januari 2024 kemarin.

Selain itu, para warga terdampak juga mengeluhkan mulut terasa pahit, dan sensasi dingin para bagian tangan dan kaki.

“Ada 360 orang yang terdampak, yang dirawat sudah bertambah 2 di (puskesmas) Ciwandan, yang di rumah sakit (RSUD Cilegon) 3, sampai sekarang belum pulang,” kata Kepala Dinkes Kota Cilegon Ratih Purnamasari, Selasa 23 Januari 2024.

“Sebagian yang rawat jalan ada 347 sudah pulang. Yang 10 itu sekarang 3 masih di rumah sakit, 7 masih di puskesmas. Tapi ada penambahan 1 hari ini,” sambungnya.

Para warga terdampak diberikan penanganan medis berupa pemasangan infus hingga pemberian oksigen.

“Penanganannya tetap kita pasang infus, berikan obat sesuai gejalanya, yang sesak ada oksigen juga,” ujar Ratih.

Kendati demikian, Ratih meminta agar masyarakat Kota Cilegon tetap melakukan aktivitas normal seperti biasa.

Namun, lanjutnya, masyarakat diimbau untuk mengenakan masker ketika berada di luar ruangan atau di area terbuka.

“Masyarakat wajib menggunakan masker saat keluar rumah,” pungkas Ratih.

Pembakaran Pabrik Chandra Asri Berdampak ke Warga

Sebelumnya, beredar isu bahwa bau menyengat yang berasal dari pabrik Chandra Asri di Cilegon akibat adanya kebocoran gas.

Menanggapi isu tersebut, Corporate Shared Value Department Manager PT Chandra Asri Pacific Tbk, Wawan Mulyana, dengan tegas membantah.

Diketahui, munculnya bau tak sedap yang menyengat disebabkan dari aktivitas pembakaran.

“Pada hari Sabtu, 20 Januari 2024, pabrik Chandra Asri Group di Ciwandan, Anyer, mengalami gangguan pada alat yang mengharuskan perusahaan melakukan pembakaran di cerobong (flaring),” jelas Wawan.

“Kami melakukannya sesuai dengan SOP dan prosedur yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar,” tutupnya.