TANGSELIFE.COM – Seorang jemaah haji Tangsel meninggal dunia di Mekkah Arab Saudi, pada Senin, 3Juni 2024.

Jemaah haji tersebut diketahui bernama Amarto Abdullah Samin (63), warga Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Anak Almarhum, Muhammad Rizki Septianto mengatakan, pihak keluarga mengaku sempat terguncang mendengar informasi bahwa ayahanda meninggal dunia.

“Sangat terguncang, sangat kaget luar biasa. Walaupun kita sebenarnya sudah ada warning karena memang ada riwayat cuma kita tidak expect saja secepat itu,” kata Rizki Septianto ketika dihubungi Tangselife.com di kediamannya, Selasa, 4 Juni 2024.

Rizki mengungkapkan, ayahanda sendiri memang tercatat memiliki riwayat penyakit jantung.

Namun pihak keluarga sudah rutin melakukan pemeriksaan kesehatan bahkan sejak tiga bulan sebelum keberangkatan ibadah haji.

Hal itu dilakukan agar orang tuanya tetap sehat sehingga dapat menyelesaikan ibadah haji hingga tuntas dan kembali pulang ke tanah air.

“Saya berharapnya tetap bisa menyelesaikan ibadah haji dengan sempurna dan bisa pulang ke tanah air dengan selamat, cuma Allah lebih sayang,” tuturnya.

Ia menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, kondisi orang tuanya dipastikan dalam keadaan baik dan mendapatkan rekomendasi dari Dokter yang menangani.

Bahkan almarhum juga membawa beberapa stok obat-obatan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak inginkan terjadi selama menjalankan ibadah haji.

“Sebenarnya si ada riwayat jantung, cuma masih ada toleransi. Cuma mungkin karena pengaruh umur juga karena beliau sudah berumur 63 tahun jadi mungkin walaupun ada batas toleransi mungkin dia terlalu lelah jadi bisa juga nge-drop,” ungkapnya.

“Obat terakhir pun pas mau berangkat itu kita ke dokter juga untuk minta obat dibawa kesana untuk antisipasi,” lanjutnya.

Jemaah Haji Tangsel Meninggal di Mekkah, Antre Daftar 12 Tahun

Rizki menyebut, pada keberangkatan haji tersebut ayahnya tidak hanya berangkat sendiri, melainkan turut mengajak sang istri.

Rencana berangkat haji tersebut diketahui telah dicita-citakan sejak lama oleh kedua orang tuanya.

Akhirnya kedua orang tuanya memutuskan untuk mendaftar berangkat haji pada tahun 2010 silam. Setelah menunggu 12 tahun akhirnya mendapat giliran untuk berangkat ke tanah suci.

“Itu memang sudah cita-cita yang paling sakral ya, karena memang itu yang dari dulu dia inginkan sama ibu. Karena bapak tidak bisa tanpa ibu, dan ibu juga tidak bisa tanpa bapak,” ujarnya.

“Memang tetap ingin jalan bareng-bareng berdua. Jadi memang daftarnya pun berdua sampai kemarin pun inginnya berdua,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Andre Pradana
Editor
Andre Pradana
Reporter