TANGSELIFE.COMKualitas udara menurut IQAir pada pagi ini Jumat, 6 Oktober 2023 memperlihatkan Palembang, Tangerang Selatan, dan Jakarta masuk dalam kategori buruk se-Indonesia.

Terlebih di Palembang yang saat ini menduduki peringkat pertama kualitas udara terburuk di Indonesia.

Seperti diketahui dari situs IQAir, indeks kualitas udara (AQI) di Palembang berada di angka 262 pada pukul 06.36 WIB pagi ini.

Angka tersebut menunjukkan bahwa udara di Palembang pagi ini masuk dalam kategori berbahaya atau sangat tidak sehat.

Sementara itu tingkat konsentrasi PM2,5 Palembang berada pada level 211.8 µg/m³ atau setara 42.4 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).

Di kota lain seperti Tangerang Selatan, pagi ini berada di posisi kedua setelah Palembang dengan kualitas udara buruk atau tidak sehat.

Indeks kualitas udara (AQI) di Tangerang Selatan berada di angka 188 pada pukul 06.41 WIB pagi ini.

Angka tersebut menujukkan bahwa kualitas udara di Tangsel masuk dalam kategori buruk atau tidak sehat.

Di Tangerang Selatan, tingkat konsentrasi PM2,5 berada di level 128 µg/m³ atau setara 25.6 kali dari nilai panduan kualitas tahunan World Health Organization (WHO).

Jakarta berada di urutan keempat dengan udara terburuk setelah Kota Surabaya.

Pada pagi ini pukul 06.44 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 162.

Sama seperti Tangerang Selatan, angka tersebut menujukkan kategori udara yang buruk atau tidak sehat.

Sementara itu tingkat konsentrasi PM2,5 di Jakarta berada di level 76 µg/m³ atau setara 15.2 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Memburuknya Kualitas Udara di Palembang Akibat Kebakatan Hutan

Beberapa hari ke belakang Palembang menetap di posisi teratas dengan kualitas udara paling buruk satu Indonesia.

Tingginya Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Palembang disebabkan oleh banyaknya kabut asap di Kota Palembang akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa wilayah Provinsi Sumatera Selatan.

Sejak terlambatnya musim hujan yang datang ke bagian selatan khatulistiwa RI, api makin ramai membakar hutan, lahan, hingga puncak gunung berbagai wilayah.

Salah satu yang paling terdampak pada kekeringan ini adalah Sumatra bagian Selatan.

Wilayah Sumatra jadi yang tertinggi titik apinya berdasarkan data BRIN dan BMKG.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian pun meminta Penjabat Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni untuk memprioritaskan penyelesaian masalah karhutla tersebut.

Sebaran asap tersebut sudah sangat mengganggu warga dan banyak yang mengalami gangguan pernafasan.

Beberapa gejala yang ditimbulkan adalah batuk, tenggorokan kering, nafas berat, dan yang lainnya.

Karena tebalnya kabut asap kebakaran hitan dan lahan tersebut, Pemkot Palembang keluarkan surat edaran jam masuk sekolah untuk siswa TK hingga SMP yang diundur hingga pukul 09.00 WIB.

Dalam surat edaran tersebut perubahan jadwal belajar mengajar sebagai dampak buruk bahaya kabut asap bagi satuan pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan Palembang.

Pemerintah Kota Palembang juga menyatakan ada perubahan jangka waktu untuk setiap satu mata pelajaran.

Selain memangkas waktu belajar, Pemkot Palembang juga menginstruksikan agar tidak ada kegiatan istirahat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan yang dapat memicu ISPA akibat kabut asap dan udara yang buruk.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang, Mustain, mengimbau masyarakat Palembang agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan selalu menggunakan masker apabila harus beraktivitas.

Hal itu harus dilakukan guna mengantisipasi berbagai jenis penyakit gangguan pernapasan yang disebabkan kabut asap karhutla.