TANGSELIFE.COMSatu keluarga mengakhiri hidup dengan melompat dari sebuah apartemen Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu 9 Maret 2024.

Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya. tewas di tempat setelah melompat dari lantai paling atas apartemen (rooftop).

Sontak, aksi satu keluarga yang melompat dari apartemen sekitar pukul 16.00 WIB itu menjadi tontonan para penghuni lainnya.

“Dari sore jatuhnya, tiba-tiba langsung empat orang jatuh dan meninggal,” ujar salah seorang penghuni apartemen.

Menurut informasi, keempat orang tersebut pernah menjadi penghuni apartemen selama beberapa waktu.

Namun kemudian, satu keluarga tersebut pindah tempat tinggal dan sudah dua tahun tak terlihat di apartemen tersebut.

Satu keluarga itu pun baru terlihat lagi pada hari mereka mengakhiri hidup secara bersama-sama di apartemen tersebut.

Gerak-gerik Terakhir Satu Keluarga Lompat Terekam CCTV

Detik-detik sebelum mengakhiri hidup, aktivitas satu keluarga itu terekam kamera CCTV.

Sang ayah EA (50) tampak menciumi istrinya AEL (52) dan kedua anaknya yang memasuki usia remaja.

“Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya,” kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya, Sabtu malam.

“Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas,” lanjut Kompol Agus.

Awalnya, keempat anggota keluarga tersebut diketahui tiba di apartemen sekitar pukul 16.02 WIB dengan menaiki satu mobil yang sama.

Seperti terekam dalam CCTV apartemen, mereka kemudian turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21.

“Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen.””

“Kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen,” ungkap Kompol Agus.

Polisi memastikan apa yang dilakukan keempat anggota keluarga merupakan aksi bunuh diri.

Menurut keterangan polisi, empat orang itu melompat bersama-sama dengan kondisi tangan yang saling terikat.

Sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu ke anak laki-laki.

Dalam kondisi tangan saling terikat, mereka melompat bersama dari rooftop dan terjatuh di halaman parkir outdoor depan lobby apartemen.

“Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat,” terang kompol Agus.

“Hasil identifikasi dari inafis, disampaikan luka-luka itu mengalami luka kepala, kepalanya pecah di bagian belakang, patah-patah di sekujur tubuh, kedua tangan dan kaki patah-patah,” lanjutnya.

Usai kejadian, polisi langsung melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan membawa jenazah ke RS Cipto Mangunkusumo untuk proses visum et repertum.