TANGSELIFE.COM – Israel terus menerus melancarkan seranganya ke Gaza, bahkan data terakhir hingga kamis 26 Oktober 2023, tercatat ada 7.028 korban meninggal.
Data tersebut merupakan data dari Data ini dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel.
Adapun sampai hari ke-20 perang, yakni Kamis, 26 Oktober 2023 jumlah total korban jiwa Palestina terus bertambah, termasuk anak-anak.
OCHA mencatat, mayoritas korban Palestina berada di Jalur Gaza dengan jumlah korban jiwa sekitar 7.028 orang dan korban luka 18.482 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 103 orang dan korban luka 1.956 orang.
Selain angka-angka di atas, OCHA menyebut ada sekitar 1.600 warga Palestina di Gaza yang dilaporkan hilang, sekitar 900 orang di antaranya adalah anak-anak.
Dari data OCHA juga disebutkan, hingga kini jumlah pengungsi di Gaza lebih dari 1,4 juta orang.
Sebanyak 641 ribu orang berada di pos-pos penampungan darurat UNRWA, juga berada di pos PBB yang melayani pengungsi Palestina, sisanya menyebar di beberapa tempat.
“Di banyak pos penampungan darurat UNRWA, jumlah pengungsi telah mencapai 4.400 orang, padahal tempat tersebut dirancang untuk menampung 1.500-2.000 pengungsi per pos,” lapor OCHA, Kamis Jumat, 27 Oktober 2023.
1 Anak Meninggal Setiap 15 Menit
Organisasi non-pemerintah (NGO) Save the Children mengungkap satu anak di Gaza tewas setiap 15 menit.
Data tersebut diungkapkan organisasi nirlaba yang fokus pada anak-anak itu per 17 Oktober 2023.
“Air hampir habis dan waktu hampir habis untuk anak-anak Gaza. Gencatan senjata harus disepakati untuk menyelamatkan nyawa anak-anak,” demikian keterangan Save the Children di laman resminya.
“Tanpa adanya akhir pertempuran, tanpa gencatan senjata, ribuan nyawa anak-anak berada dalam bahaya,” tambah pernyataan resmi tersebut.