TANGSELIFE.COM – Siswi salah satu sekolah swasta ternama di wilayah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), diduga jadi korban pelecehan seniornya.

Korban diketahui berinisial C, ia masih duduk dibangku kelas 10. Sedangkan terduga pelaku duduk dibangku kelas 12 berinisial S.

Dewi (37) selaku orang tua korban menyebut, anaknya diduga telah dilecehkan seniornya sejak bulan Oktober 2024 lalu.

Ia menjelaskan, awal mula ia mengetahui hal itu berawal dari adanya perubahan perilaku dari sang anak. Korban yang biasanya aktif beraktivitas di rumah, kini lebih sering mengurung diri di dalam kamar.

“Kami (orang tua, red) sudah punya feeling anak kami tidak seperti biasanya, dan beberapa hari ini juga di rumah kegiatannya itu ngurung di kamar, yang biasanya baca buku segala macam sekarang cuma tidur saja di kamar,” kata Dewi ketika ditemui di Mapolres Tangsel, Senin 5 April 2025.

Dewi mengungkapkan, sejak saat itu ia bersama suaminya telah mencoba berkomunikasi dengan sang anak untuk menanyakan alasan dibalik perubahan prilakunya itu, namun anaknya masih tertutup dan enggan bercerita.

Namun sampai satu waktu, sang anak mulai terbuka dan menceritakan apa yang dialaminya.

Berdasarkan pengakuan yang ia terima, anaknya diduga mendapatkan berbagai aksi pelecehan mulai dari dipegang area sensitif tubuhnya hingga diminta mengirim foto vulgar oleh seniornya.

Selain itu, terduga pelaku bahkan diduga sampai pernah mengeluarkan alat kelaminnya dan menunjukannya kepada korban. Aksi itu dikabarkan terjadi di dalam salah satu ruang kelas.

“Ada juga yang di kelas. Ketika anak saya sedang sendiri di kelas, terduga pelaku tiba-tiba datang untuk menenangkan korban, tapi pada akhirnya korban dilecehkan, dipaksa dipegang-pegang, bahkan dia berani mengeluarkan alat kelaminnya, sampai akhirnya korban berani berontak dan dia keluar kelas,” ungkapnya.

Bahkan lanjut Dewi, anaknya mengaku seringkali mendapatkan ancaman dari terduga pelaku pelecehan untuk menuruti setiap permintaannya.

“Karena jika korban tidak mengirimkan dan tidak menuruti kemauan si terduga pelaku akan diancam, dihasut ke teman-temannya, bahkan disebar luaskan fotonya,” tuturnya.

Setelah mengetahui apa yang dialami anaknya, Dewi mengaku langsung menghubungi wali kelas dan mendatangi sekolah.

“Kami minta bertemu dengan pihak sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru BK dan wali kelas. Sudah dari sana, kami sudah rapat,” ujarnya.

Namun hingga saat ini ia mengaku belum mendapatkan perkembangan apapun dari pihak sekolah. Ia pun akhirnya memutuskan untuk melaporkan kejadian itu ke Polres Tangsel pada Senin, 5 April 2025.

Laporan itu teregistrasi dengan nomor TBL/B/954/V/2025/SPKT/PolresTangerangSelatan/PoldaMetroJaya.

Sementara itu kuasa hukum korban, Abdul Hamim Jauzie menyebut, dalam laporan itu pihaknya turut melampirkan beberapa barang bukti.

“Pertama keterangan dari korban langsung, kemudian screenshoot percakapan whatsapp, itu kita sampaikan semuanya,” tuturnya.

Ia pun berharap pihak Kepolisian segera merespons laporan tersebut dan segera melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

“Saya berharap (karena) ini adalah korbannya anak-anak, sehingga tidak lama proses Kepolisian untuk melakukan pemeriksaan-pemeriksaan,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter