TANGSELIFE.COM – I Nyoman Nuarta jawab kritik soal desain Istana Garuda Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dianggap memiliki kesan suram.
Sebagaimana diketahui, I Nyoman Nuarta merupakan perancang desain gedung kantor Presiden di IKN.
Maestro patung Indonesia tersebut banjir kritik lantaran desain Istana Garuda IKN karyanya dinilai terlalu gelap, sehingga menimbulkan kesan seram atau mistis.
Bahkan, tak sedikit pula warganet yang menyepertikan bangunan Istana Garuda IKN layaknya rumah kelelawar.
Imbas desainnya ramai diperbincangkan warganet, I Nyoman Nuarta pun akhirnya beri respons yang cukup makjleb.
“Kalau itu menjadi aura mistis dan segala macam, ya itu terserah masing-masing lah, tapi kita membuat itu tentu Istana itu agar berwibawa, kita butuh wibawa itu,” jelas Nyoman.
Nyoman menjelaskan, warna yang tampak gelap dari Istana Garuda IKN merupakan material kuningan yang kelak akan berubah warna mengikuti warna alam.
“Kelembapan alam kita itu, dia secara pelan-pelan dia oksidasi berubah ke biru-biru toska,” ujarnya.
Nyoman juga menegaskan bahwa pembangunan Istana Garuda IKN harus menggambarkan ciri khas bangsa sendiri, bukan seperti bangunan zaman kolonial.
“Jangan berpikirannya seperti rumah karena kebawa-bawa dari zamannya kolonial. Istana ini harus kita bangun sendiri dengan ciri kita sendiri.”
“Kita kan membangun itu namanya istana, berbeda dong dengan bangunan-bangunan rumah yang lain, bangunan hotel, termasuk bangunan yang sudah ada, saya nggak mau,” tegasnya.
Sosok Nyoman Nuarta, Perancang Istana Garuda IKN
Maestro patung Tanah Air I Nyoman Nuarta diketahu merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Melansir laman resmi ITB, Nyoman Nuarta menempuh pendidikan di ITB tahun 1972 bidang seni lukis, kemudian pindah ke seni patung.
Pria kelahiran Tabanan, Bali, pada 14 November 1951, ini mulai dikenal usai memenangkan Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia.
Hingga saat ini, Nyoman Nuarta diketahui telah melahirkan lebih dari 100 karya, baik seni patung modern maupun gaya naturalistik.
Di antara karya monumental Nyoman Nuarta yang menjadi ikon bangsa adalah monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya.
Karya Nyoman lainnya yang paling terkenal dan ikonik yakni patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
Adapun terkait desain Istana Garuda IKN, Nyoman mengusung konsep archsculpt yang menggabungkan seni patung dan arsitektur.
Menurut Nyoman, konsep tersebut sudah diaplikasikan oleh sejumlah seniman besar seperti Michelangelo, Leonardo da Vinci, dan I Gusti Nyoman Lempad.
“Untuk Istana Garuda, saya mengusulkan konsep archsculpt yang menggabungkan seni patung dengan arsitektur,” ujar Nyoman.
Seperti halnya patung GWK di Bali, Istana Garuda akan menjadi karya seni monumental yang mewakili sosok burung Garuda.
“Bangunan ini dirancang dengan konsep green design. Sosok Garuda akan dibentuk dari bilah tembaga vertikal yang juga berfungsi sebagai peneduh dari sinar matahari untuk menghindari efek rumah kaca.”
“Dinding kaca dapat dibuka untuk sirkulasi udara, mengurangi penggunaan AC dan meningkatkan efisiensi energi,” jelas Nyoman.