TANGSELIFE.COM – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang berhasil meraih penghargaan MURI Dunia dalam Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen Terbanyak 136.700 cabai.

Penanaman tersebut dilakukan secara serentak dan masih berlanjut sampai 141.700 bibit cabai.

Pencatatan Rekor MURI ini dilakukan secara serentak di 29 poktan, 100 KWT, 174 pemerintah desa/kelurahan, 800 KK penerima manfaat Penanganan Kemiskinan Ekstrem, dan 102 SD.

“Insyaallah sampai September kami targetkan menjadi 190 ribu bibit cabai yang akan tersebar di seluruh Kabupaten Tangerang,” tutur Pj Bupati Tangerang, Andy Ony.

Ia mengungkapkan bahwa kegiatan penanaman cabai ini menjadi bagian dari usaha pemerintah daerah memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas cabai di wilayah Kabupaten Tangerang.

Ia menekankan pentingnya peran serta seluruh elemen masyarakat dalam mendukung kesuksesan program ini.

“Penanaman bibit cabai serentak ini bukan hanya sebuah pencapaian simbolis, tapi juga langkah strategis untuk mendukung ekonomi masyarakat dan menekan inflasi akibat fluktuasi harga cabai,” kata Andy.

Selain itu, gerakan penanaman cabai dilakukan sebagai langkah untuk mengaplikasikan proyek penguatan Pancasila yang merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan di lingkup pendidikan.

Oscar Semesta Susilo selaku Wakil Direktur Utama MURI berharap kegiatan ini bukan hanya mencari target dari pencapaian MURI, tapi sebagai awal bagaimana masyarakat bisa mempertahankan budaya-budaya menanam dan bisa mengintensifkan atau memanfaatkan pekarangan untuk menguatkan ketahanan pangan Kabupaten Tangerang.

Sementara itu, Asep Jatnika selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang mengungkapkan, pemilihan tanaman cabai sebagai tanaman utama dalam program ini bukan tanpa alasan.

Hal itu dikarenakan cabai merupakan salah satu tanaman yang memberi kontribusi signifikan terhadap inflasi karena fluktuasi harganya yang tinggi.

“Kami memilih cabai rawit yang masa tanamnya 2-4 bulan dan bisa bertahan hingga 9 bulan. Jadi, selama 9 bulan ke depan masyarakat bisa memanfaatkan hasil panen untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter