TANGSELIFE.COM – Belakangan ini media sosial diramaikan soal tak puasa berburu takjil, hingga banyak meme viral di media sosial terkait hal tersebut.

Bahkan dua organisasi Islam besar di Indonesia pun ikut menanggapi fenomena viral tersebut, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Mengenai tak puasa berburu takjil ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan hal itu tak menjadi masalah, justru membuat ekonomi kecil bergerak.

“Tidak masalah juga, itu baik untuk ikut menggerakkan ekonomi rakyat,” ujar Ketua PBNU Fahrur Rozi, Senin, 18 Maret 2024.

Lebih lanjut Gus Fahrur mengatakan, secara hukum ekonomi, jika dagangan laris maka stoknya pun akan bertambah.

“Jika kita bicara secara hukum ekonomi pasti akan terjadi keseimbangan supply and demand. Kalau laris, besoknya akan ditambah lagi oleh pedagangnya,” ungkapnya.

Dia juga menilai, soal berburu takjil itu, bukti adanya keberkahan di Ramadhan untuk semua umat, tidak hanya Islam.

Hal sama pun diungkapkan oleh Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad.

Dadang menilai fenomena itu menjadi bukti adanya kerukunan antarumat beragama.

“Seperti orang Islam untuk ikut libur natal. Ikut libur nyepi. Hidup bersama dengan rukun,” paparnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, fenomena tersebut merupakan hal yang wajar, bahkan hal itu membawa manfaat bagi penjual takjil.

“Wajar saja memang dalam kehidupan sekarang, dalam pergaulan antar budaya, saling mempengaruhi satu sama lain. Juga ada pengaruh ekonomi,” pungkasnya.

Sopiyan
Editor