TANGSELIFE.COM – Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie angkat suara soal perundungan di SMA Binus Serpong.

Benyamin menyesalkan adanya aksi perundungan di SMA Binus  Serpong itu. Menurutnya aksi tersebut tidak mencerminkan karakter seorang siswa sebagai kaum yang terpelajar.

“Itu tidak menunjukkan karakter seorang siswa, seorang terpelajar, solusinya pelakunya harus dikenakan hukuman yang setimpal,” kata Benyamin Davnie, Jumat, 23 Februari 2024.

Benyamin mengungkapkan, belajar dari kasus perundungan di SMA Binus Serpong itu, untuk mencegah terjadinya aksi bullying atau perundungan seluruh pihak harus terlibat dalam pengawasan.

Terlebih, saat ini perkembangan teknologi yang sangat pesat dinilai turut memberikan pengaruh terhadap pola pergaulan anak-anak di lingungan.

“Pengaruhnya tuh yang terbesar lebih dari 60 persen itu pengaruhnya dari interaksi melalui gadget,” terangnya.

Menurut Benyamin, aksi perundungan yang melibatkan siswa SMA Binus School Serpong harus menjadi titik balik agar seluruh pihak lebih perduli dengan keadaan di lingkungan sekitar.

Pasalnya, Binus School Serpong sebagai sekolah yang notabennya memiliki kesan elit juga tidak luput dari aksi perundungan.

“Ini bukan hanya problem Binus, ini problem kota, bahkan saya katakan ini problem bangsa. Karena kejadiannya bukan di kota saja,” tegasnya.

Di lain sisi, Benyamin menyebut, untuk meminimalisir terjadinya aksi bullying atau perundungan dibutuhkan wadah untuk tempat anak-anak muda mengekspresikan diri.

“Kalau saya dari perspektif pemerintah kota tentunya dari sisi aspek sosialisasi kita pengen keluarkan regulasi aturan bukan hanya di sekolah, tetapi di lingkungan lainnya untuk kembali kepada kerukunan keluarga,” terangnya.

“Jadi saya ingin mendorong kembalinya kultur di Indonesia lingkungan masyarakat Tangsel. Mereka boleh menguasai teknologi, tapi bukan mereka yang dikuasai teknologi, tapi mereka yang harus menguasai,” pungkasnya.

Intan
Editor
Andre Pradana
Reporter