TANGSELIFE.COM – Aplikasi XFA AI belakangan ini sedang menjadi perhatian setelah mengalami serangan hacker yang mengakibatkan perubahan signifikan pada platform-nya.

Setelah mengalami serangan siber pada Kamis, 12 September 2024 pukul 03.32 WIB, dompet saldo seluruh pengguna aplikasi investasi tersebut tersedot habis menuju rekening tak dikenal dan nomor rekening tersebut tak bisa dilacak.

Kemudian muncul perubahan dari admin XFA AI yang menjelaskan, harus verifikasi keamanan akun dengan cara mengisi ulang dompet saldo lagi sebelum bisa menarik dana mereka.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna. Sebagian besar mereka menganggap bahwa langkah tersebut sebagai indikasi potensi penipuan.

Sejumlah investor yang tergabung dalam grup WhatsApp mengungkapkan kekecewaan mendalam karena mereka tak bisa menarik keuntungan atau modal mereka tanpa mengikuti instruksi deposit ulang.

“Jangan percaya, ini scam,” tutur salah satu investor dari Kediri, Jawa Timur, yang menjadi pendaftar baru.

Samsodin yang mengaku sebagai Ketua Senior XFA AI wilayah Kediri menjelaskan, serangan hacker mengharuskan mereka melakukan verifikasi ulang agar dana investor tetap aman.

Namun banyak investor yang melaporkan kendala dalam proses penarikan karena masalah kata sandi.

“Jangan mau deposit ulang, tidak menjadi jaminan, bahwa saldo di aplikasi XFA AI bakal kembali ke rekening,” ungkapnya.

Berbagai sumber mengklaim bahwa XFA AI melakukan skema ponzi yang di dalamnya mengiming-imingi para investor dengan keuntungan besar dan sistem referal yang menjadi tanda-tanda peringatan.

Platform ini menawarkan keuntungan tak realistis dan berpotensi merugikan dengan risiko tinggi kehilangan seluruh investasi.

Investor disarankan untuk berhati-hati dan menyelidiki secara mendalam sebelum berinvestasi dalam platform yang menawarkan keuntungan instan dan menggiurkan.

Keamanan investasi, harus selalu menjadi prioritas utama.

XPA AI Diduga Investasi Bodong Skema Ponzi

XFA AI atau Expertise Future Analytic Indonesia diklaim sebagai platform penyewaan GPU berbasis cloud yang menawarkan biaya rendah melalui antarmuka sederhana yang diklaim bisa menghemat biaya komputasi sampai sepuluh kali lipat.

Dalam grup Telegramnya, XFA AI mempromosikan diri sebagai pemimpin pasar dalam penyewaan GPU cloud, dengan klaim memiliki jaringan global dan kantor di berbagai kota di dunia.

Namun, fakta bahwa kantor pusat mereka di Indonesia hanya berupa ruko kecil menimbulkan keraguan soal skala sebenarnya dari operasi mereka.

Walaupun XFA AI memamerkan sertifikat penghargaan dan testimoni positif, banyak aspek yang patut dipertanyakan.

Keberadaan online XFA AI terlihat sederhana dan kurang meyakinkan. Situs mereka, brow.ixv.com, tak memberikan banyak informasi dan proses pendaftarannya pun sangat minim.

Di media sosial, X XFA AI hanya memiliki 136 pengikut, jumlah yang terbilang sedikit untuk sebuah perusahaan yang mengklaim memiliki jaringan internasional.

Banyak testimoni menyebutkan adanya sistem perekrutan anggota baru yang menyerupai skema ponzi yang menimbulkan kecurigaan bahwa model bisnis mereka lebih fokus pada perekrutan daripada penyewaan GPU.

Walaupun XFA AI menunjukkan beberapa dokumen legal seperti NIB (Nomor Induk Berusaha) dan sertifikat berbasis risiko, dokumen ini bisa dengan mudahnya dibuat secara online dan tak menjamin keabsahan operasi investasi mereka.

XFA AI seakan menunjukkan banyak tanda yang mirip dengan investasi bodong, janji keuntungan tinggi dengan usaha minimal dan struktur bisnis tak transparan.

Pastikan platform untuk berinvestasi telah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau otoritas terkait lainnya.

Jangan sampai tergiur dengan iming-iming cuan fantastis dari aplikasi investasi yang belum terbukti kredibilitasnya.

XFA AI menawarkan skema investasi ala robot trading dengan janji keuntungan yang tak masuk akal.

Misalnya, modal Rp10.000 diklaim bisa menjadi Rp216.000 dalam 40 hari.

Namun sejatinya hal tersebut bisa menjadi jebakan di mana begitu anda menyetor modal, akun anda bisa tiba-tiba menjadi beku alias tak bisa diaksse yang mengakibatkan kerugian finansial.

Ini adalah ciri khas skema ponzi, di mana keuntungan anggota lama dibayar dari uang yang disetor oleh anggota baru.

Beberapa pengguna menyatakan bahwa XFA AI punya izin OSS (Online Single Submission) dan dokumen pendukung seperti NPWP dan sertifikat dan Kemenkumham untuk pendirian badan usahanya.

Namun, punya izin OSS tak selalu menjamin bahwa usaha tersebut berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, terutama melibatkan pengumpulan dana dari masyarakat.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter