TANGSELIFE.COM – Lokasi yang menjadi titik jatuhnya pesawat Pilatus milik maskapai Smart Air tujuan Tarakan-Binuang telah ditemukan.
Dimana pesawat itu sempat hilang kontak pada Jumat, 8 Maret 2024.
Tim pencari pesawat Pilatus menemukan lokasinya di kawasan hutan dengan koordinat 3°43’45.80″N115°56’54.45″E, Sabtu, 9 Maret 2024.
Dandim 0910 Malinau Letkol Inf Alisun mengatakan, meski titiknya telah ditemukan, namun kondisi kru belum dapat dipastikan.
Pesawat yang diploti oleh M Yusuf (29) dan satu awak Deni (27) itu mengangkut 583 kilogram sembako untuk warga perbatasan RI-Malaysia.
Meski ada tanda kru selemat, namun belum bisa dipastikan. Kita berdoa saja, muda-mudahan kegiatanya berjalan aman dan tentunya korban dalam keadaan selamat,” paparnya.
Alisun juga mengatakan, akan tim susulan menggunakan Helikopter Bell 412 TNI AD ke lokasi untuk melakukan pencarian.
“Dengan ditemukan titik jatuhnya pesawat, dengan waktu terbang kurang lebih satu jam, kami berupaya melakukan dropping makanan dan minuman termasuk alat kesehatan secukupnya,” kata dia.
Sedangkan, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Tarakan Dede Hariana mengatakan, tim telah mendeteksi tanda menyerupai api unggun di titik diduga jatuhnya puing pesawat.
“Ada tanda seperti api unggun di titik itu, Kami menduga api itu dibuat oleh korban yang masih hidup untuk memberi tanda,” ungkap Dede.
Pesawat Pilatus Hilang Kontak
Diketahui, pesawat jenis Pilatus Smart Aviation tipe PC 6 (Pilatus Porter) dari bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara hilang kontak pada Jumat, 8 Maret 2024.
Pesawat dijadwalkan sampai di Bandara Binuang, Krayan pada 09.00 Wita, namun hilang kontak.
Regu pencari pun langsung mengerahkan Heli Bell, Boeing 737 200, dan Heli Caracal untuk upaya pencarian.
Dalam proses pencariannya, tim sempat mendapatkan suara pancaran sinyal ELT pada koordinat yang diterima LUT Australia.
Namun, dalam proses pencarian terjadi beberapa kendala, yang mempersulit pencarian.
“Pada koordinat yang diterima oleh LUT Australia, karena awan yang sangat tebal, sehingga kami tidak mendapatkan visualisasi jelas,” ujarnya.
Setelah itu tim menemukan tanda keberadaan pesawat di area hutan belantara setelah mengirim pesawat PC 6 Porter Smart Aviation PK-SND.