TANGSELIFE.COM – Produksi Al-Quran Braille di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami peningkatan selama bulan suci Ramadhan 1445 hijriah.
Diketahui salah satu tempat produksi Al-Quran Braille yaitu di Yayasan Raudlatul Makfufin yang berada di Jalan Haji Jamat, Kampung Jati, Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.
Pengurus Yayasan Raudlatul Makfufin, Ade Ismail mengatakan, di tempatnya tersebut terdapat 4 tipe Al-Quran yang diproduksi khusus bagi para penyandang tunanetra.
Keempat yang dimaksud yaitu Al-Quran braille dengan terjemah, Al-Quran braille versi tadarus, Al-Quran three in one yaitu satu buku terisi dari 3 juz Al-Quran, dan Al-Quran two in one yaitu Al-Qurannya yang di kemas dalam ukuran kecil dan satu bukunya terdiri dari 2 juz.
“Al-Quran braille ini diperuntukkan bagi para tunanetra agar mereka bisa menunaikan keimanan mereka, kewajiban mereka juga terhadap Al-Quran,” kata Ade Ismail, Jumat, 22 Maret 2024.
300 Al-Quran Braille Dibagikan Gratis untuk Orang Tunanetra Selama Bulan Ramadhan 2024
Untuk bulan suci ramadhan tahun ini, Yayasan Raudlatul Makfufin telah mendapatkan pesanan harus membuat 300 set Al-Quran braille.
Ade menyebut, Al-Quran yang diproduksi di tempatnya bukanlah untuk diperjualbelikan, melainkan untuk dibagikan kepada para penyandang tunanetra yang membutuhkan.
Khusus untuk 300 pesanan set Al-Quran braille kali ini, pihaknya bekerja sama dengan Darul Tauhid dan Rumah Zakat untuk pendistribusiannya.
Sementara untuk menutup biaya produksi pembuatan Al-Quran, ia mengaku mendapatkan bantuan keuangan dari berbagai pihak.
“Pendanaannya kami bekerja sama dengan berbagai pihak, ada yang perorangan, ada yang kelompok masyarakat, komunitas, majelis taklim bahkan ada juga dari corporate-corporate melalui CSR-CSR mereka yang kemudian ingin mendonasikan dana yang mereka miliki itu untuk mencetak Al-Qur’an braille ini,” terangnya.
Ade menjelaskan, produksi pembuatan Al-Quran braille telah berjalan sejak tahun 2000.
Selain memproduksi Al-Quran braille, pihaknya juga mempunyai program untuk menunjang pembelajaran Al-Quran.
Yaitu dengan mengadakan majelis taklim yang diadakan khusus bagi tunanetra di wilayah Jabodetabek agar mereka bisa belajar Al-Quran.
“Kami punya juga program pesantren yang di sana para tunanetra dari berbagai daerah, mereka datang lalu mereka tinggal di pesantren untuk belajar memperdalam membaca Al-Qur’an dan ilmu agama. Ada juga program sekolah itu untuk memperdalam ilmu pengetahuan mereka,” pungkasnya