TANGSELIFE.COM – Kini sedang ramai perbincangan para pengamat, yang melihat potensi pembangunan IKN mangkrak. Terlebih lagi usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal berkantor di IKN.
Hingga permbincangan soal pembangunan IKN ini sangat ramai mejnadi sorotan banyak pihak.
Misalnya saja, salah satu pengamat yang mengatakan jika pembangunan IKN berpotensi mangkrak adalah Rocky Gerung.
Dia pernah mengatakan bahwa IKN bisa saja menjadi proyek mangkraknya Jokowi.
Lantaran menurut Rocky, jika Keppres pemindahan IKN dibebankan kepada pemerintahan Prabowo yang sudah memiliki visi dan misinya sendiri.
“IKN itu akan diingat sebagai mangkraknya Jokowi, jadi kalau Prabowo diberi beban lagi untuk mengeluarkan Kepres, itu Prabowo akan berpikir dua kali. Dalam kepemimpinan yang rasional tentu Prabowo akan bilang ‘Ini urusan apa saya dengan IKN,” kata Rocky.
Prediksi dari Rocky ini semakin ramai diperbincangkan usai Jokowi mengatakan batal pindah kantor di IKN lantaran fasilitasnya belum lengkap.
Senada dengan Rocky, Ekonom dari Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra menilai, batalnya Jokowi berkantor Juli ini, merupakan pertanda buruk.
“Beliau sering pakai bahasa simbol. Saya kok punya firasat bakalan mangkrak. Ketimbang mangkrak, sebaiknya direvisi saja,” ujarnya.
Gede mengatakan, anggaran untuk membangun IKN yang luasnya empat kali Jakarta, mencapai Rp466 triliun.
Sampai saat ini, tidak ada investor dunia yang tertarik membangun IKN.
Maka dari itu secara bisnis. memang tidak ada cuan di IKN.
“Pindah dari Jakarta ke IKN itu kan jauh. Kalau jauh, mahal harganya dan biasanya gagal,” terangnya.
Gede juga mengatakan, mengandalkan APBD dalam membangun IKN juga merupakan opsi yang sangat berat.
Terlebih lagi, defisit APBN 2024 dikerek menjadi Rp609 triliun, atau 2,7 persen dari Produk Domestik Bruto. Target awal defisit Rp522,8 triliun atau 2,29 persen dari PDB.
“Ditambah lagi Prabowo-Gibran, akan fokus merealisasikan program makan bergizi gratis. Semuanya jadi berebut anggaran. Ingat, program makan bergizi gratis ini lebih jelas dampaknya untuk rakyat, ketimbang IKN,” pungkasnya.