TANGSELIFE.COM – Munculnya jerawat di area wajah memang sangat mengganggu.

Selain bisa menimbulkan rasa sakit, jerawat juga membuat seseorang sulit percaya diri.

Oleh karena itu sebagian besar orang memilih untuk menghilangkan sendiri dengan cara dipencet tanpa bantuan dokter.

Faktanya, saat terjadi peradangan pada di wajah, tindakan memencet secara sembarangan bisa memperparah kondisi peradangan.

Bukan hanya meninggalkan noda hitam yang sulit hilang, ternyata memencet infeksi tersebut juga bisa merenggut nyawa seseorang.

Jerawat
Lokasi Trangle of Death jadi lokasi jerawat yang rawan untuk dipecahkan karena bisa berisiko pada kematian

Meskipun jarang, risiko kematian bisa terjadi apabila jerawat yang dipencet berada di daerah yang disebut Triangle of Death atau segitiga kematian.

Lokasinya ada di antara ujung hidung dengan kedua ujung bibir yang kalau ditarik garis akan membentuk segitiga.

Hal itu bisa terjadi karena di area triangle of death memiliki akses langsung ke pembuluh darah yang berhubungan dengan otak melalui sinus kavernosa.

Infeksi dalam triangle of death, seperti kasus ini atau tindik di hidung yang salah memiliki peluang kecil untuk menyebar dari wajah ke otak, namun berdampak pada bagian tubuh yang lain.

Ada baiknya proses pemulihan infeksi tersebut hanya dilakukan menggunakan obat-obatan yang cocok saja.

Memencet bukan hal yang dibenarkan, terutama melakukannya dengan tangan yang tidak bersih.

Kondisi tersebut membuat infeksi serta radang yang memperburuk kondisi jerawat karena masuknya kuman ke otak.

Perempuan di Brazil Tewas setelah Memencet Jerawatnya

Kasus ini terjadi pada seorang perempuan asal Brazil bernama Demily Beatriz yang dikabarkan meninggal dunia usai memencet jerawatnya.

Beatriz menemukan bulatan besar yang tumbuh di area wajah, ia pun memutuskan untuk memecahkan jerawat tersebut.

Beberapa jam kemudian, wajahnya justru menjadi bengkak.

Melihat perubahan tersebut, Beatriz membiarkannya dengan harapan akan sembuh pada esok hari.

Tetapi, kondisi Beatriz semakin parah.

Bukannya sembuh, ia justru kesulitan membuka mata dan mulutnya.

Alhasil ia pun berteriak meminta pertolongan kepada orangtuanya dan dibawa ke rumah sakit.

Kurang dari 24 jam, nyawanya pun tak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.

Perempuan berusia 18 tahun tersebut meninggal karena memencet jerawat di bagian triangle of death.

Saat ia berupaya memecahkannya, terdapat bakteri bernama Staphylpcoccus aureus yang biasa ditemukan di kulit manusia.

Akan tetapi, karena berada di area tersebut, bakterinya langsung masuk ke pembuluh darah dan menyebabkan infeksi yang menjalar cepat hingga membuatnya tak selamat.