TANGSELIFE.COM – Kabar baik buat warga Tangerang. Tahun depan proyek pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) atau kereta cepat berbasis rel listrik dibangun di Tangerang.

MRT yang bakal melintas di Tangerang itu merupakan MRT fase 3 koridor Timur-Barat. Proyek jalur transportasi publik itu dibangun oleh PT MRT Jakarta dan akan dimulai Agustus 2024.

Pembangunan jalur MRT fase 3 itu juga disebut jalur Cikarang-Balaraja. Ada 14 station yang bakal dibangun di Tangerang.

Dikutip dari laman jakartamrt.co.id, pembangunan MRT fase 3 Cikarang-Balaraja itu akan dilakukan 2 tahap.

Tahap pertama adalah Kembangan-Medan Satria, sedangkan tahap kedua yakni Kembangan-Balaraja dan Medan Satria Cikarang.

Jalur MRT fase 3 Cikarang-Balaraja itu bakal membentang sepanjang 84,1 kilometer di Cikarang-Balaraja. Serta 33,7 kilometer melewati wilayah DKI Jakarta.

8 Stasiun MRT Fase 3 di bawah tanah

MRT fase 3 CIkarang-Balaraja itu mulai dibangun Agustus tahun depan. Dari belasan stasiun yang dibangun, ada 8 station MRT fase 3 yang ada di bawah tanah tersebar di Jakarta.

8 station MRT fase 3 CIkarang-Balaraja  bawah tanah itu diantaranya ada di:

  1. Stasiun Roxy
  2. Stasiun Petojo
  3. Stasiun Cideng
  4. Stasiun Thamrin
  5. Stasiun Kebon Sirih
  6. Stasiun Kwitang
  7. Stasiun Senen
  8. Stasiun Galur

Diketahui, proyek pembangunan jalur kereta cepat itu didukung oleh Pemerintah Inggris dengan mengucurkan dana Rp19,3 triliun. Hal itu diungkapkan Direktur PT MRT Jakarta Tuhiyat.

Tuhiyat menyebut, Pemerintah Inggris, khususnya perusahaan-perusahaan dari industri perkeretaapiannya telah banyak melakukan kerja sama seperti dalam bidang peningkatan sumber daya manusia bersama Crossrail International dan penyusunan rencana induk pengembangan kawasan Lebak Bulus bersama ARUP.

Fase 3 koridor East—West MRT Jakarta direncanakan akan membentang sepanjang sekitar 84,1 kilometer dari Cikarang, Jawa Barat hingga Balaraja, Banten, melewati wilayah DKI Jakarta sepanjang sekitar 33,7 kilometer.

Pemerintah Inggris melalui Expression of Interest (EoI) telah menyatakan dukungan pembiayaan sebesar sekitar 1,2 miliar dollar atau setara dengan sekitar Rp19,3 triliun untuk pembangunan fase 3 tersebut.

Saat ini, persiapannya telah masuk ke tahap pengkajian oleh Jakarta Metro Consultant Association (JMCA) di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI.

Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter