TANGSELIFE.COM – Kurang lebih sekira 7.000 siswa di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dipastikan tidak akan masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Pasalnya jumlah siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) atau sederajat yang daftar ke SMP negeri di Tangsel jauh lebih banyak dari jumlah kuota yang disediakan.
Kepala Seksi Peserta Didik Bidang SMP pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel, Muhammad Noor mengatakan, setiap tahunnya kurang lebih ada 24 hingga 25 ribu siswa yang lulus dari SD atau sederajat.
Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, dari total lulusan itu kurang lebih sebanyak 17 ribu siswa mencoba mendaftarkan diri ke SMP negeri di Tangsel.
“Kalau lulusan SD Negeri dan swasta setiap tahunnya itu berkisar 24 sampai 25 ribu,” kata Muhammad Noor ketika ditemui di SMP negeri 11 Tangsel, Selasa, 1 Juli 2025.
Kota Tangsel sendiri saat ini tercatat memiliki 24 SMP negeri. Sementara pada SPMB 2025 jumlah kuota yang disediakan mencapai 9.954 siswa baru.
Maka kurang lebih nantinya akan ada kurang lebih 7.000 siswa yang mendaftar SMP negeri di Tangsel namun tidak lolos.
“Untuk penerimaan siswa atau murid pada SPMB jenjang SMP kurang lebih 9.954 dengan rombel (rombongan belajar, red) 237,” ungkapnya.
Noor menjelaskan, untuk mensiasati hal tersebut, Dindikbud Tangsel telah menjalin kerjasama dengan puluhan sekolah swasta untuk menerima siswa yang tidak keterima di SMP negeri.
Nantinya siswa tersebut akan mendapatkan bantuan keuangan untuk meringankan pembiayaan sekolah.



