TANGSELIFE.COM- Kasus SDN Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangsel jadi pembelajaran bagi pemerintah daerah setempat.

Pemkot Tangsel melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat saat ini tengah menginventarisir sekolah-sekolah yang berpotensi sengketa.

Inventarisir itu guna mencegah terulangnya kasus SDN Lengkong Karya yang akan berdampak bagi proses pembelajaran siswa.

Kepala Dindikbud Kota Tangsel Deden Deni membenarkan pihaknya tengah melakukan inventarisir sekolah yang ada di wilayahnya.

“Benar, kita tengah inventarisir sekolah-sekolah yang berpotensi sengketa,” terang Deden kepada wartawan Kamis, 20 Juli 2023.

Untuk diketahui, gerbang masuk ke SDN Lengkong Karya dibeton oleh pemilik lahan lantaran hingga kini tanahnya belum dibayar oleh Pemkot Tangsel.

Lahan itu sudah digunakan untuk akses SD Negeri Lengkong Karya dan dijanjikan dibayar sejak 2015 tapi hingga kini proses pembayaran belum juga dilakukan.

Selain itu juga, Deden mengaku tengah melakukan inventarisasi sekolah-sekolah dengan akses yang terbatas.

Saat ini, tim dari Dindikbud Tangsel tengah membuat kajian untuk perbaikan akses masuk ke sejumlah sekolah yang terbatas.

“Beberapa sekolah sudah kita bikin kajian. Ada berapa space tanah yang harus kita bebasin, untuk akses masuk ke sekolah,” terang Deden juga.

“Tapi bukan akses jalan yang sengketa yah, tapi kita bebasin lahan agar sekolah lebih luas aksesnya,” paparya juga.

Deden juga mengklaim kalau pihaknya telah menyelesaikan sejumlah kasus sengketa lahan sekolah di Kota Tangsel.

Terkait penutupan akses masuk ke SDN Lengkong Karya, Deden mengaku sebenarnya solusinya sudah dipikirkan sejak lama.

Deden juga mengaku kalau tiga bulan sebelumnya, dia sudah mengunjungi SDN Lengkong Karya terkait sengketa lahan tersebut.

“Saya sudah berkomunikasi dengan pemilik lahan. Jauh-jauh hari kita kan sudah komunikasi dengan warga,” ujarnya lagi.

Untuk diketahui untuk menyelesaikan akses SDN Lengkong Karya, Dindikbud Tangsel akan mengubah letak gerbang sekolah ke bagian samping.

Jadi nantinya, akses masuk SDN Lengkong Karya itu akan digeser ke sebelahnya yang berjarak 5 meter dari lokasi saat ini.

Untuk memindahkan gerbang masuk SDN Lengkong Karya itu, Pemkot Tangsel akan membeli lahan baru milik warga seluas 20 meter.

“Pemilik lahan yang nanti menjadi gerbang baru sekolah SD negeri ini juga sepakat menjual tanahnya,” katanya lagi.

Deden juga mengatakan untuk solusi jalan keluar dari masalah penutupan akses gerbang SDN Lengkong Karya itu sudah dipikirkan sejak tiga bulan lalu.

Namun, pemindahannya tidak bisa dilakukan cepat karena menunggu proses pencairan dana APBD Perubahan Kota Tangsel 2023.

“Jadi penganggarannya masih menunggu APBD Perubahan 2023 yang diperkirakan paling cepat Oktober,” papar Deden lagi.

Sementara itu, Supriyadi pemilik lahan seluas 20 meter yang akan dibeli Pemkot Tangsel mengaku setuju mejual lahannya.

“Lahan saya yang dijual cuma 20 meter. Harganya saya minta Rp7 juta per meter, karena kan itu saya gak niat jual,” terangnya.

Dia juga mengatakan kalau lahan di depan rumahya itu terpaksa dijual karena dibutuhkan oleh sekolah untuk memindahkan gerbang masuk sekolah.

Tapi Supriyadi meminta agar lahan yang nanti dibeli oleh Pemkot Tangsel tetap bisa digunakan bersama antara dirinya dan pihak sekolah.

Supriyadi mengaku khawatir Pemkot Tangsel akan memagar tanah seluas 20 meter yang jadi jalan di depan rumahnya tersebut.

“Kalau lahan 20 meter yang saya jual lalu ditutup, saya ga mau. Akses keluar masuk ke rumah saya mau lewat mana?,” cetusnya juga.

Kasus SDN Lengkong Karya, Pemkot Tangsel Terkendala Anggaran Membeli Lahan Warga

Sebelumnya, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan pihaknya memang akan membeli lahan yang jadi akses masuk SD Negeri Lengkong Karya tersebut.

“Sebenarnya jalan akses milik warga ke sekolah itu mau kami beli. Kami akan membayar jalan untuk SD Negeri Lengkong Karya,” terangnya.

Tapi Benyamin mengaku sempat mengalami kendala anggaran untuk membeli akses jalan ke sekolah dasar tersebut.

Pasalnya, anggaran untuk membeli lahan milik warga itu dialokasikan untuk kepentingan lain yang lebih mendesak.

“Sudah dialokasikan anggan (membeli lahan di depan SD Negeri Lengkong Karya) tapi digeser dulu memang untuk yang lain,” terang Benyamin juga.

Orang nomor satu di Pemkot Tangsel itu juga berjanji, pengadaan lahan untuk akses jalan SD Negeri Lengkong Karya akan dianggarkan pada APBD Perubahan 2023. 

“Pastinya, dana untuk pembayaran akses jalan SD Negeri Lengkong Karya akan kami anggaran,” paparnya juga.