TANGSELIFE.COM- Akses jalan masuk SDN Lengkong Karya ditembok pemilik lahan membuat Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) menyiapkan solusi.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel berencana memindahkan gerbang masuk SD negeri itu ke bagian samping.

Jadi nantinya, akses masuk SDN Lengkong Karya yang berlokasi di Kecamatan Serpong Utara itu digeser ke sebelahnya berjarak 5 meter dari lokasi saat ini.

“Rencananya (pintu gerbang masuk SDN Lengkong Karya) dipindah ke samping,” terang Kepala Dindikbud Tangsel, Deden Deni, Rabu, 17 Juli 2023.

Dia juga mengatakan kalau gerbang masuk sekolah dasar negeri itu akan dipindahkan persis di ujung jalan.

“Lokasinya yang ada gubuknya itu. Jadi (pintu gerbang SDN Lengkong Karya) dipindah geser ke samping,” terang Deden juga.

Untuk memindahkan gerbang masuk SDN Lengkong Karya itu, Pemkot Tangsel akan membeli lahan baru milik warga seluas 20 meter.

“Pemilik tanah yang nanti menjadi gerbang baru sekolah juga sepakat menjual tanahnya,” katanya lagi.

Deden juga mengaku kalau jalan keluar dari masalah penutupan akses gerbang SDN Lengkong Karya itu sudah dipikirkan sejak empat bulan lalu.

Namun, pemindahannya tidak bisa dilakukan cepat karena menunggu proses pencairan dana APBD Perubahan Kota Tangsel 2023.

“Jadi penganggarannya masih menunggu APBD Perubahan 2023 yang diperkirakan paling cepat Oktober,” ungkap Deden lagi.

Dia juga mengatakan mekanisme anggaran APBD memang tidak bisa cepat tapi harus sesuai yang direncanakan karena ada prosesnya.

“Jadi sambil menunggu penganggaran, nanti kami akan buka akses pintu gerbang masuk baru. Pemilik tanah juga sudah siap menjual,” tandasnya.

Deden juga mengatakan pihaknya juga telah membuat perjanjian resmi dengan warga pemilik lahan terkait waktu pembayaran.

“Pemilik tanah kan minta hitam di atas putih. Maka kita bikin pernyataan bahwa kita akan membayar dananya dari APBD Perubahan 2023,” kata Deden juga.

Untuk diketahui, pintu gerbang masuk SDN Lengkong Karya ditembok dengan beton bongkar setinggi 3 meter pada Jumat, 14 Juli 2023.

Akibat penembokan itu, membuat ratusan siswa, guru dan orangtua wali murid susah masuk ke sekolah dasar tersebut.

Meskipun pemilik lahan menyisakan celah di antara tembok beton dengan lebar kurang dari 1 meter dan tinggi 3 meter untuk akses keluar masuk ke sekolah.

Penembokan akses jalan masuk ke gerbang SDN Lengkong Karya itu membuat ratusan murid dan orangtua  kaget saat mengantar anaknya ke sekolahnya.

Mereka kaget saat hari pertama masuk sekolah melihat gerbang masuk ke sekolahnya tertutup tembok pada Senin, 14 Juli 2023.

Ternyata, penembokan itu dilakukan Hardi Wijaya yang merupakan pemilik lahan seluas 1.600 meter yang selama ini digunakan oleh sekolah tersebut.

“Lahan seluas 1.600 meter persegi milik Pak Hardi Wijaya memang tepat di depan SD negeri ini,” terang Supriadi, orang kepercayaan pemilik lahan.

Dia menceritakan, kalau Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) sudah menjanjikan membeli lahan milik Hardi Wijaya sejak 2015 lalu.

Tapi hingga saat ini pembayaran lahan di depan SD Negeri Lengkong Karya itu tidak dilakukan padahal telah ditunggu selama bertahun-tahun.

Hingga akhirnya pemilik lahan melakukan pemagaran sepanjang lahan miliknya termasuk di depan akses masuk SD Negeri Lengkong Karya tersebut.

Pemagaran Gerbang Masuk SDN Lengkong Karya Ini Kata Pemilk Lahan 

Sementara itu, Hardi Wijaya pemilik lahan 1.600 meter persegi angkat bicara terkait pemagaran menggunakan beton lahan miliknya tersebut.

Tindakan itu dia lakukan karena Pemkot Tangsel belum juga membayar lahan miliknya seperti yang dijanjikan sejak 2015.

“Pemkot Tangsel janjiin mau bayarin lahan saya sejak 2015 lalu. Tapi sampai sekarang belum juga,” terangnya saat dihubungi wartawan, Rabu, 19 Juli 2023.

Dia juga mengaku selama ini mendiamkan saja lahannya digunakan selama bertahun-tahun untuk akses masuk dan keluar SD Negeri Lengkong Karya.

Hardi juga mengaku lahannya dengan lebar 2 meter dengan panjang 30 meter telah dicor dengan beton untuk akses masuk ke sekolah dasar tersebut.

“Saya sudah sumbang 1 meter lahan saya untuk jalan umum. Tapi dirampas lagi satu meter lalu dibeton ke arah sekolah sepanjang 30 meter,” paparnya juga.

Hardi juga mengaku tidak marah meski tanah pribadinya itu dipakai begitu lama untuk akses masuk ke sekolah tersebut.

“Sekarang saya minta hak saya yang telah dirampas. Tolong lahan saya diganti,” cetusnya juga pria yang berprofesi sebagai notaris ini.