TANGSELIFE.COM– Banjir rob akibat fenomena fase bulan baru dan Perigee yaitu jarak terdekat bulan ke bumi mengancam 29 daerah pesisir di Tanah Air.

Salah satu daerah yang rawan banjir rob adalah pesisir perairan Banten selatan yang lokasinya dekat dengan Samudera Hindia.

Kewaspadaan terhadap ancaman rob itu sudah diperingatkan oleh Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak dua hari lalu.

Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau warga yang tinggal di pesisir perairan Banten selatan waspada terhadap ancaman banjir rob tersebut.

“Potensi banjir rob pesisir Banten selatan diperkirakan terjadi pada tanggal 4-8 Juni 2023,” terang Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Agust Riza Faesal, Minggu, 4 Juni 2023.

Agus juga menjelaskan fenomena banjir pasang laut itu, karena adanya fase bulan baru dan jarak terdekat antara bulan dan bumi yang terjadi pada 4-8 Juni 2023.

Umumnya, ujarnya lagi, fase bulan baru dan jarak terdekat antara bulan dan bumi tersebut berpotensi terjadi air laut pasang yang mengakibatkan rob.

Fenomena banjir rob itu ditandai tiga fase bulan yang dapat memengaruhi air laut menjadi pasang, antara lain fase bulan baru, fase bulan purnama, dan fase bulan gelap atau bulan mati.

“Selama tiga hari sebelum dan sesudah fase itu akan berpotensi terjadinya banjir rob di daerah pesisir Banten selatan,” katanya juga.

Agust juga menjelaskan, potensi tinggi banjir pasang laut itu kejadianya di masing-masing daerah berbeda-beda dan ketinggian banjir rob bisa sampai 80 centimeter (cm).

Dia juga mengatakan, banjir air pasang laut saat bulan purnama itu berpotensi terjadi di sembilan pantai yang ada di Kabupaten Lebak.

Yakni, Pantai Binuangeun, Pantai Wanasalam, Pantai Sukahujan, Pantai Cihara, Pantai Panggarangan, Patai Bayah, Pantai Pulomanuk, Pantai Sawarna dan Pantai Tanjung Panto.

“Kami sudah membuat surat peringatan dini kepada masyarakat pesisir Perairan Banten selatan agar meningkatkan kewaspadaan banjir rob,” ujar Agust juga.

Dia juga mengatakan banjir rob akan berdampak terhadap aktivitas ekonomi masyarakat, termasuk nelayan yang akan melakukan bongkar muat ikan di pelabuhan.

“Jadi kami minta warga pesisir di sembilan pantai di Banten selatan agar tetap meningkatkan kewaspadaan jika banjir pasang laut terjadi agar mengurangi risiko kebencanaan,” papar Agust juga.

Persiapkan Peralatan dan Logistik Tangani Banjir Rob

Selain mengimbau masyarakat pesisir Banten selatan, BPBD Lebak juga mempersiapkan peralatan evakuasi juga logistik untuk membantu warga jika terjadi banjir rob.

“Meski ada peringatan BMKG tapi hingga hari ini Minggu, 4 Juni 2023 kami belum menerima laporan adanya banjir pasang laut itu,” papar Agust lagi.

Sementara itu, sejumlah warga yang tinggal di pesisir Perairan Banten selatan mengaku bahwa mereka tetap waspada banjir rob usai menerima laporan peringatan yang disampaikan BPBD Lebak.

“Selama ini memang beberapa kali banjir rob terjadi di kampung kami,” ujar Ade Suhaimin, warga Kampung Binuangen, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.

Meski begitu, dia dan warga mengaku pasrah kalau terjadi banjir rob. “Ini fenomena alam. Bila terjadi rob kami akan mengungsi,” terangnya.