TANGSELIFE.COM – Sejumlah Fraksi di DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) untuk segera mengambil langkah terkait banyaknya pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sejumlah Fraksi yang menyinggung soal PHK ribuan pekerja tersebut diantaranya Fraksi Golkar, Fraksi Demokrat, dan Fraksi PSI.

Desakan itu disampaikan para perwakilan fraksi dalam Rapat Paripurna yang digelar di Gedung DPRD Kota Tangsel, Senin, 16 Oktober 2023.

Anggota Fraksi Golkar, Robert Usman mengatakan, proyeksi angka pengangguran terbuka di Kota Tangsel telah disepakati pada angka 5,67 hingga 5,87 persen.

Menurutnya ribuan pekerja yang terkena PHK akan berdampak pada penambahan angka pengangguran yang terjadi di Kota Tangsel.

“Kami berharap Pemkot Tangsel perlu melakukan langkah-langkah strategis dimana program hubungan industrial dan program penempatan kerja dapat dilaksanakan secara optimal,” kata Robert Usman.

Senada, Anggota Fraksi PSI DPRD Tangsel, Christian, meminta Pemkot Tangsel untuk mengantisipasi adanya badai PHK yang mungkin terjadi pada tahun 2024.

Terlebih, lanjutnya, saat ini kondisi ekonomi tengah berada dalam situasi yang tidak menentu.

“PHK ini terjadi di  berbagai sektor, baik sektor Pendidikan, Kesehatan dan juga  sektor swasta. Kami berharap Pemerintah Kota telah mempersiapkan rencana dalam mengantisipasi gelombang  PHK di tahun 2024,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie memastikan akan mengkaji semua pandangan umum dari masing-masing Fraksi di DPRD.

“Yang pasti semua pandangan umum dari fraksi-fraksi ini akan dibahas oleh tim anggaran pemerintah daerah dan OPD terkait, akan dijawab dalam Paripurna jawaban Wali Kota beberapa hari mendatang,” tandas Benyamin.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat sedikitnya terdapat 4.500 pekerja telah kena PHK disepanjang periode bulan Januari hingga September 2023.

Sekretaris Disnaker Kota Tangsel Yahya Sutaemi menerangkan, PHK terhadap ribuan pekerja tersebut dilakukan oleh ratusan perusahaan.

Berdasarkan laporan yang ia dapat, para perusahaan melakukan PHK dikarenakan sedang melakukan efisiensi akibat terdampak pengaruh global yang sedang terjadi belakangan ini.

“(Alasannya) efisiensi, dengan di tahun 2023 pengaruh global yang begitu berat sehingga mereka mau tidak mau mengefisiensikan,” kata Yahya, beberapa hari lalu.

Yahya mengungkapkan, pihaknya memprediksi gelombang PHK akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2023 mendatang.

“Saya prediksi sampai akhir tahun akan terus bertambah,” tuturnya. (Andre)