TANGSELIFE.COM – Gencatan senjata Hamas dimediasi Qatar dan Mesir. Tetapi kemudian ditolak Israel.

Gencatan senjata Hamas dimediasi Qatar dan Mesir itu terjadi pada Senin, 6 Mei 2024 kemarin.

Gencatan senjata Hamas itu disetujui setelah adanya usulan gencatan senjata di Jalur Gaza yang disampaikan mediator Qatar dan Mesir.

Hamas menyetujui gencatan senjata itu disampaikan oleh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh kepada Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dan Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel melalui sambungan telpon.

Gencatan senjata Hamas itu disetujui dipicu adanya serangan militer Israel yang mendesak warga Palestina di Kota Rafah untuk mengungsi.

Pengusiran warga Palestina itu sebagai peringatan awal Israel sebelum melakukan gempuran di Rafah dengan serangan rudal. 

Diketahui, di Kota Rafah itu terdapat 1,5 juta jiwa warga Palestina yang menyelamatkan diri dari gempuran Israel. Kini mereka kembali terancam.

Merespon ancaman Israel itu, Hamas mengirimkan delegasi ke Mesir untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata yang telah disetujui. 

Dalam media Israel, KAN, menyebutkan bahwa pejabat Israel turut serta dalam pembahasan gencatan senjata itu. Mereka akan mempelajarai usulan gencatan senjata dari Qatar dan Mesir yang telah disetujui Hamas, pejuang pembebasan Palestina.

Sementara itu, akibat gempuran Israel di Palestina, menyebabkan 34.700 orang tewas di Jalur Gaza. Mereka yang tewas didominasi anak-anak dan wanita.

Bahkan, PBB menyebut, gempuran militer Israel itu mengusir 85 persen penduduk Gaza dari tanah kelahirannya. Kemudian 60 persen infrastruktur luluh lantah serta membuat krisis air besih, makanan, hingga obat-obatan.

Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter