TANGSELIFE.COM– Ketika menaiki LRT Jabodebek tidak perlu risau akan kondisi darurat yang mungkin saja terjadi pada sistem operasi kereta tanpa masinis.

Sejumlah rencana antisipasi kondisi darurat pada sistem LRT Jabodebek telah dipersiapakan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Uji coba antisipasi dalam kondisi darurat telah dilakukan Kemenhub dan PT KAI untuk memastikan kesiapan LRT Jabodebek beroperasi dan untuk memastikan keselamatan penumpang.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, sistem operasi LRT Jabodebek akan otomatis berhenti ketika mengalami kondisi darurat seperti gempa bumi atau adanya benda asing di lintasan.

Contoh lain dari kondisi darurat yang mungkin terjadi di LRT Jabodabek yaitu listrik padam saat kereta sedang beroperasi.

Namun, penumpang tidak perlu panik sebab LRT Jabodebek tetap akan bisa berjalan karena terpasang baterai diatas rangkain kereta.

Baterai yang berada di atas rangkaian kereta cepat ini membuat LRT tetap bisa berjalan dan dikendalikan untuk berhenti di stasiun terdekat

LRT Jabodebek ini beroperasi dengan menggunakan teknologi Grade of Automation (GoA) level 3.

Teknologi ini yang membuat LRT Jabodebk bisa beroperasi tanpa adanya masinis, tetapi tetap akan ada satu orang yang bertugas di dalam ranngkain kereta atau disebut train attendant.

Tugas dari train attendat adalah melaporkan kondisi real-time di lintasan LRT kepada OCC (Operation Control Center) untuk memastikan agar perjalanan bisa kembali dilakukan.

Direktur Jenderal Perkertaapian Kemenhub Risal Wasal, memaparkan tugas seorang train attendat di dalam LRT.

” Hal tersebut disebut failsafe, ketika LRT Jabodebek telah dipastikan aman menurut train attendant, maka kereta akan kembali melanjutkan perjalanananya,” ungkapnya.

Risal juga sudah memastikn bahwa keamanan LRT Jabodebek sudah sangat disiapkan.

Uji Coba LRT Jabodebek.

LRT Jabodebek diperkirakan akan beroperasi secara resmi pada 18 Agustus 2023.

Sebelum beroperasi secara penuh pada bulan depan, maka serangkain uji coba dilakukan untuk mengetes kesiapan LRT Jabodebek.

Diketahui sebelumnuya, serangkaian simulasi kondisi darurat yang mungkin terjadi sudah dilakukan di LRT Jabodebek.

Uji coba LRT Jabodebek ini akan dilakukan sebanyak dua tahap, dari tanggal 12-26 Juli 2023 dilakukan uji coba tahap satu dengan total perjalanan sebanyak 22.

Sedangkan, untuk uji coba tahap dua akan dilaksanakan pada 17 Juli-15 Agustus 2023 total perjalanan sebannyak 434.

Diharapkan uji coba ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk PT LRT Jabodebek dan PT KAI melihat kekurangan apa saja yang perlu untuk ditingkatkan.

Aspek keselamatan dan kemanan penumpang menjadi hal utama yang diperhatikan dalam uji coba operasi LRT Jabodebek ini.

“Uji coba ini faktor yang utamanya yaitu keselamatan. Berbagai skenario sudah diuji coba kan ya,” ujar Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo.

Pihak LRT Jabodebek juga sudah melakukan kerja sama dengan berbagai instansi guna memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.

Insatansi yang bekerja sama dengan pihal LRT adalah TNI, Polri, BNPT, Basarnas dan juga sejumlah rumah sakit yang berlokasi disepanjang perlintasan LRT.

Menurut Menteri Perhubungan jika uji coba dalam dua tahap ini berjalan dengan lancar samapai LRT Jabodekbek beroperasi secara resmi pada 18 Agustus 2023, maka akan di buka.

Namun, jika terdapat kendala pada saat uji coba maka waktu operasi resmi LRT Jabodebek akan diundur sebentar.