TANGSELIFE.COMKualitas udara wilayah DKI Jakarta dan wilayah penyangga yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, hari Rabu 6 September 2023.

Pantauan pada Rabu 6 September 2023 sore hari, kualitas udara di wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek (Jabodetabek) masih terbilang buruk.

Tingkat polusi udara di beberapa wilayah Jabodetabek masih berada pada kategori tidak sehat, seperti di Tangerang Selatan, Depok, dan Jakarta.

Kualitas Udara Wilayah Jabodetabek Hari Ini

Merujuk IQAir.com pada Rabu 6 September 2023 pukul 17.00 WIB, wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menempati urutan teratas kota dengan tingkat polusi tertinggi di Indonesia.

Kawasan Serpong bertengger di ranking pertama kota tingkat polusi paling tinggi dengan skor AQI 165.

Konsentrasi PM2.5 di Serpong sebanyak 16.5 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO (World Health Organization).

Kota Depok menempati urutan ke-6 ranking kota bertingkat polusi tinggi se-Indonesia dengan skor AQI 158.

Konsentrasi PM2.5 di Kota Depok sebanyak 13.8 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Wilayah Kota Tangsel secara keseluruhan berada di urutan ke-7 dengan skor AQI 157 disusul wilayah Jakarta di ranking ke-9 dengan skor AQI 153.

Konsentrasi PM2.5 di wilayah Kota Tangsel sebanyak 13.1 dan Jakarta sebanyak 9.9 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

skor kualitas udara Jabodetabek 6 September
Serpong rankin 1 tingkat polusi tertinggi per Rabu 6 September

KLHK Klaim 24,5 Juta Kendaraan Bermotor Penyebab Utama Polusi Udara

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) klaim kendaraan bermotor sebagai penyumbang terbesar polusi udara di wilayah Jakarta.

Menteri LHK, Siti Nurbaya, menyatakan berdasarkan data tahun 2022, emisi kendaraan bermotor memberi dampak besar terhadap kualitas udara di wilayah Jakarta.

Setidaknya terdapat 24,5 juta kendaraan bermotor yang mayoritas sepeda motor di Jakarta dengan komposisi mencapai 78 persen.

“Dalam catatan kami ada 24,5 juta kendaraan bermotor pada tahun 2022,” kata Siti Nurbaya.

Per tahun, pertumbuhan kendaraan bermotor diasumsikan rata-rata sebesar 5,7 persen atau setara 1,2 juta unit, dengan sepeda motor sebesar 6,38 persen atau setara 1,04 juta unit.

Siti Nurbaya menyatakan sepeda motor menghasilkan beban pencemaran udara paling tinggi dibanding mobil pribadi bensin, mobil pribadi solar, dan bus.

Oleh karenanya, Pemerintah mengimbau masyarakat agar melakukan uji emisi kendaraan bermotor sebagai salah satu upaya penanganan polusi udara.

Pasalnya, tingkat kesadaran masyarakat wilayah Jakarta untuk melakukan uji emisi kendaraan bermotor masih sangat rendah.

Meski begitu, tentunya bukan hanya emisi kendaraan bermotor yang berpengaruh terhadap kualitas udara.

Disamping kendaraan bermotor, penyebab polusi udara juga dipengaruhi dampak kemarau panjang, konsentrasi polutan dan manufaktur industri.