TANGSELIFE.COM- Ponpes Al Zaytun termasuk ke dalam salah satu pondok pesantren terbesar yang ada di Asia Tenggara.
Ponpes Al Zaytun yang juga biasa disebut dengan nama Mahad Al Zaytun memiliki bangunan tertinggi ketiga dunia.
Ponpes Al Zaytun ini berlokasi di Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Jika membicarakan Ponpes Al Zaytun seakan tidak akan habis dengan kotroversinya yang selalu sukses menghebohkan Warganet.
Lalu, seperti apa sebenearnya Ponpes Al Zaytun ini, berikut ulasan singkatnya.
Profil Ponpes Al Zaytun.
Ponpes Al Zaytun merupakan lembaga pendidikan yang berlokasi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.
Ponpes Al Zaytun beridiri di atas tanah seluas 1.200 hekatare dengan desain bangungan yang megah.
Dikutip dari situs resminya, Ponpes ini menyatakan bahwa Ponpes Al Zaytun adalah pusat pendidikan pengembangan budaya tolerasi dan perdamaian.
Berangkat dari visi yang berupa “Perbaikan kualitas pendidikan umat”, tujuan pondok pesantren ini menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sejalan dengan perkembangan dunia.
Lulusan individu dari Ponpes Al Zaytun ini diprediksi mampu mengemabangkan kreativitas, berdaya kompetisi tinggi, berjiwa mandiri, dan terkun dalam penelitian hingga penemuan ilmiah.
Ponpes Al Zaytun juga mengklaim lulusan dari tempatnya akan menghasil SDM yang terampil berkomunikasi, berdisiplin tinggi, menguasai tahfiz Al Quraan dan berakhlak karimah.
Ide untuk mebuat Ponpes ini telah terpikir oleh Yayasan Pesantre Indonesia (YPI), sejak 1 Juni 1993 bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1413 H.
Selang tiga tahun berlalu, pembangunan baru dilaksanakan pada tahun 1996 tepatnya di tanggal 13 Agustus.
Barulah Pada 1 Juli 1999, Ponpes Al Zaytun ini melakukan kegiatan pembalajarannya yang pertama.
Namun, peresmian Ponpes Al Zaytun ini baru dilakukan di tanggal 27 Agustus 1999 oleh presiden ketiga Indonesia, yaitu B.J. Habibie.
Al Zaytun menerapkan sistem pendidikan formal yang tidak terputus dari tingkat dasar sampai tinggi, yang disebut Pendidikan Satu Pipa (One Pipe Education System).
Ciri Khas dari Ponpes Al Zaytun.
Bangunan yang ada di Ponpes Al Zaytun memiliki desain modern dengan asrama terintegrasi.
Ponpes ini juga dilengkapi area persawahan dan hutan sendiri.
Disebagian lahan seluas 200 hektare dibangun sarana pendidikan meliputi, gedung pembelajaran, gedung asrama tempat putra dan putri, masjid dan sarana olahraga.
Bahkan, masjid yang terdapat di Ponpes Al Zaytun ini merupakan bangunan tertingi ketiga di dunia.
Masjid ini diberi nama Masjid Rahmatan Lil Alamin berukuran 99 x 99 meter dan merefleksikan asmaul husna.
Terdapat enam lantai pada masjid ini, jumlah tersebut melambangkan arkan al-iman atau rukun iman.
Terdiri dari lima kubah dengan komposisi, satu kubah besar yang dikelilingi empat kubah kecil berbentuk seperempat lingkaran.
Empat kubah ini melambangkan empat mahzab besar dunia, Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali.
Satu kubah besarnya menggambarkan risalah Nabi Muhammad yang menanungi keemapat mahzab itu.
Ponpes Al Zaytun dikenal sebagai pesantren yang tertutup bahkan terkesan eksklusif.
Menurut Ketua MUI Indramayu KH Satori, Ponpes Al Zaytun ini eksklusif tidak bisa dicampuri apa-apa, meskipun ada yang tidak suka juga susah karena level nasional saja tidak digubris.
Ponpes ini juga mengaku unggul dalam sistem pendidikannya yang mengacu pada stanadar Internasional.
Kontroversi Ponpes Al Zaytun.
Terkait sumber dana yang didapatkan oleh Al Zaytun diungkap orang berbeda-beda dan mengandung Kontroversi.
Beberapa sumber mengatakan sumber dana Ponpes Al Zaytun berasal dari sumbangan jemaah NII.
Berdasarkan mantan pendiri NII dulu Ken Setiawan mengugkapkan, selama kurun waktu sebulan sumbangg yang diterima Popes ini mencapai Rp 14 miliyar.
Berdasarkan penelitian Tim MUI di tahun 2002 ditemukan pemasukan dana Al Zaytun dari gerakan NII.
Pemasukan dana Ponpes Al Zaytun ini salah satunya dari uang penebusan dosa dari jemaah Ponpes Al Zaytun.
Ada juga biaya hijrah yang dikeluarkan oleh jemaah Ponpes Al Zaytun.
Maka dari itu, membahas Ponpes Al Zaytun tidak akan ada habisnya.
Hal kontroversial yang terjadi pada Ponpes Al Zaytun ini yaitu, memperbolehkan zina, menyanyikan lagu yang dianggap sebagai salam khas Yahudi, dan banyak hal lain yang mengarah kesesatan.
Al Zaytun juga sempat terkana kasus pemalusan dokumen yang dilakukan oleh pimpian Ponpes Al Zaytun yaitu, Panji Gumilang.
Atas kasus itu di tahun 2012 Panji divonis 10 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Indramayu.
Tidak hanya itu Pimpinan Ponpes Al Zaytun itu, juga pernah dilaporkan oleh guru-guru Al Zaytun pada 2017 dengan dugaan penghinan dan pelecah terhadap guru.
Masih banyak lagi hal Kontroversial yang dilakukan oleh pimpinan Ponpes Al Zaytun itu.