TANGSELIFE.COM– Mengenal sejarah keffiyeh yang menjadi simbol perlawanan dan kemerdekaan negara Palestina.

Atas tindakan tidak manusiawi yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Palestina membuat beberapa negara mengecam tindakan ini.

Banyak orang dari berbagai negara memberikan dukungan terhadap Palestina dengan cara turun ke jalan dan menyerukan perdamaian, kemerdekaan dan kebebasan orang-orang di Gaza.

Orang di seluruh belahan dunia turun ke jalan sambil membawa bendera dan spanduk bertuliskan ‘Free Palestina’ serta memakai scraf yang disebut keffiyeh.

Keffiyeh meruapakan scraf bercorak kotak-kotak hitam putih dan punya makna sebagai simbol perjuangan Palestina untuk merdeka.

Bahkan super model dunia Bella Hadid juga turut mengenakan Keffiyeh sebagai simbol dukungan untuk Palestina.

Lantas, mengapa scraf ini bisa jadi simbol yang mendukung negara Palestina? berikut ulasannya beserta maknanya.

Mengapa Keffiyeh Dijadikan Simbol Perlawanan Negara Palestina?

Keffiyeh masuk jadi bagian dan identitas Palestina karena berhubungan erat dengan sejarah perjuangan negara tersebut.

Penggunaan scraf ini populer pada tahun 1900-an, ketika dipakai oleh para pejuang Palestina untuk menyembunyikan identitas dan menghindar dari penangkapan.

Lalu, pada tahun 1974 pentingnya penggunaan keffiyeh pun meningkat usai Presiden Otoritas Palestina, Yasser Arafat, mengenakan scraf tersebut ketika berpidato di depan para pemimpin dunia dalam forum PBB.

Yasser Arafat hampir selalu mengenakan scraf ini di kepalanya ketika berperang dan melawan pendudukan.

Atas hal ini lah, membuat keffiyeh Palestina dijadikan simbol nasional yang penting untuk melawan penjajah, serta menentang dan menolak ketidakadilan, penindasan, dan penganiayaan.

Untuk itu para aktivis anti-perang di seluruh dunia mulai mengenakan keffiyeh Palestina sebagai bentuk perlawanan perang.

Para pengunjuk rasa yang menyuarakan kebebasan, kemerdekaan, dan pendukung anti-rudal Palestina, menggunakan pakaian khusus yakni scraf yang punya motif khusus.

Namun, keffiyeh ini juga dikenal di negara-negara Arab yang punya fungsi yang sama untuk penutup kepala.

Lalu, apakah yang membedakan keffiyeh Palestina dan negara lainnya?

Ciri Khas dan Arti Keffiyeh Palestina.

Keffiyeh Palestina
Ciri khas scraf yang menggambarkan identitas negara Palestina yakni berwarna hitam putih yang terbuat dari sutera, katun, atau wol.

Di negara-negara Arab lainnya ada scraf penutup kepala yang mirip dengan yang dimiliki oleh warga Palestina.

Untuk di negara Yordania dan Suriah scraf tersebut terbuat dari wol atau kapas dan dikenal sebagai shemagh, sedangkan di negara-negara teluk dikenal dengan nama ghutra.

Ciri khas scraf yang menggambarkan identitas negara Palestina yakni berwarna hitam putih yang terbuat dari sutera, katun, atau wol.

Scraf ini berukuran 120 cm x 120 cm dan dikenakan di leher atau diikat di kepala dengan corak yang melambangkan negara Palestina.

Terdapat pola khusus yang ada di Keffiyeh Palestina, mulai dari bentuk jaring kotak-kotak yang jadi lambang hubungan antara pelaut Palestina dan Laut Mediterania.

Ini karena negara Palestinan membentang dari Sungai Yordan untuk daerah timur dan Laut Mediterania untuk daerah barat.

Selain itu, lambang ini berhubungan dengan aktivitas penting warga Palestinan yakni melakukan penangkapan ikan di Jaffa dan Haifa.

Kemudian, di bawahnya terdapat garis tebal yang melambangkan rute perdagangan yang melalui Palestina.

Untuk bagian paling bawah ada lambang daun zaitun yang jadi simbol kekuatan, ketahanan, dan ketekunan warga Palestina.

Adapun, keffiyeh ini sudah dikenakan oleh orang Arab dan Mesopotamia sejak 5.000 tahun.

Mengenal Sejarah Keffiyeh.

Terdapat dua pendapat yang menerangkan tentang asal usul sejarah Keffiyeh yang sangat kompleks ini.

Pertama, berawal dari abad ketujuh ketika terjadi pertempuran antara pasukan Arab dan Persia di dekat Kufah.

Orang Arab tersebut diketahui memakai tali yang terbuat dari bulu unta untuk dijadikan penutup kepala dan tanda pengenal bagi pasukan di tengah peperangan.

Namun, pendapat lain menyatakan bahwa, kain tersebut berasal dari Mesopotamia yang dikenakan pendeta Sumeria dan Babilonia sekitar 5.000 tahun lalu.

Pada massa modern, maka kain ini dipakai oleh para pekerja pedesaan Palestina dan suku Jazirrah Arab sebagai penutup kepala dan untuk menutupi bagian belakang leher dari panas matahari serta suhu dingin.

Ketika negara-negara Arab melakukan pemberontakan melawan pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1936-1939, maka para pejuang Palestina memakai keffiyeh untuk menutupi wajah.

Hal ini dilakukan agar identitas mereka tersebut dan menghindar dari penangkapan musuh.