TANGSELIFE.COM – Selama periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru 2023-2024), PT Angkasa Pura II (AP II) targetkan 280.000 penumpang.

AP II siap melayani 280.000 penumpang pada 20 bandara di Indonesia selama periode tersebut.

Demi kelancaran pelayanan, AP II pun tengah memastikan seluruh infrastruktur di 20 bandara tersebut dalam kondisi baik selama periode Nataru 2023-2024.

Liburan Nataru 2023-2024, AP II Siap Layani 280.000 Penumpang

Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, mengatakan, pihaknya menargetkan ada kenaikan pergerakan penumpang sampai 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Pergerakan penumpang selama Nataru sekitar 270.000 sampai 280.000 total 20 bandara, termasuk Soekarno-Hatta,” kata Awaluddin, Kamis 16 November 2023.

Ada tiga persiapan yang dilakukan AP II guna mendukung kelancaran mobilitas penumpang selama periode libur Nataru 2023-2024.

Pertama, AP II memastikan kesiapan seluruh Standar Operasional Prosedur (SOP) pada saat high season.

“Ada 3 hal yang selalu kita siapkan. Satu, kepastian seluruh SOP dalam konteks high season.”

“Itu berarti kan ada satu asesmen sendiri, baik dari asesmen kesiapan personil maupun kesiapan fasilitas infrastruktur,” jelas Awaluddin.

Selanjutnya, AP II menyiapkan kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di seluruh bandara yang dikelola, baik dari segi kecukupan dan kecakapan petugas.

“Personil ini menjadi suatu atensi kita dan kita berterima kasih karena kan setiap Nataru itu koordinasi antar stakeholder-nya baik.”

“Jadi dalam artian kita tidak bekerja sendiri. Ada imigrasi, bea-cukai, karantina, otoritas bandara, maskapai ground handling, dan sebagainya,” terangnya.

Adapun persiapan yang ketiga, AP II memastikan seluruh infrastruktur di 20 bandara yang dikelola berjalan baik selama periode Nataru.

“Asesmen yang kita lakukan adalah asesmen di infrastruktur karena high season, high traffic.”

“Jadi nanti pemastian misalnya runway dan juga kesiapan-kesiapan infrastruktur fasilitas pendukung harus kita pastikan harus dalam kondisi prima,” ucap dia.

“Karena kalau tidak kita pastikan ini akan menjadi persoalan pada saat high season, high traffic, dan mobilitas penumpang yang tinggi,” tutup Awaluddin.