TANGSELIFE.COM – Di tengah sibuknya petugas berjibaku menangani kebakaran, ternyata para pemulung di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang nekat mencari bongkahan barang bekas yang bisa dijual.

Meski area yang dijamah pemulung tak terbakar, tetapi membuat khawatir petugas lantaran kebakaran masih berpotensi terjadi. Pasalnya teriknya matahari dapat memicu gas metana di gunung sampah itu terbakar.

Pemulung yang mengaku bernama Ali (48) bilang, sempat berhenti mengais rejeki dari gunung sampah saat awal-awal terjadi kebakaran di TPA Rawa Kucing.

Kobaran api yang dihembus angin kencang itu pun cepat merambat dan menghanguskan sebagian besar area TPA. Dari 34 hektare, 80 persen atau sekira 27 hektare TPA hangus terbakar.

Petugas pemadam kebakaran yang berjibaku, kemudian membatasi aktivitas pemulung sebagai langkah pencegahan. Tapi, ada beberapa  pemulung yang tetap nekat, salah satunya Ali.

Di hari ke-5 pemadaman kebakaran, Ali mengaku, memaksakan diri untuk kembali ke TPA Rawa Kucing untuk mencari sampah yang masih memiliki nilai jual.

Hal itu dia lakukan lantaran dirinya harus menghidupi istri dan kelima anaknya yang berada di rumah.

“Sebetulnya masih belum boleh untuk kesana (TPA Rawa Kucing-red), tapi kalau nggak kesana orang rumah gimana mau makan,” kata Ali kepada Tangselife.com di area TPA Rawa Kucing, Selasa, 24 Oktober 2023.

“Tadi saya juga diperingati sama petugas kalau belum boleh kesana, mungkin takut terjadi apa-apa, tapi emang kitanya yang bader (bandel-red). Karena ini urusan perut mau gimana lagi,” tambahnya.

Pria yang telah 15 tahun mengais sampah di TPA Rawa Kucing itupun tak menampik bahwa kondisi gunung sampah pasca kebakaran cukup berbahaya.

Kebakaran TPA Rawa Kucing Tangerang
Ali, salah satu pemulung di TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang yang nekat mengais sampah di tengah musibah kebakaran, Selasa (24/10/2023). (Andre/Tangselife.com)

Bahkan, lanjut Ali, dirinya harus berjibaku menahan kepulan asap yang terbawa hembusan angin menuju ke arahnya.

“Tadi juga beberapa kali pada saat mengangkat sampah dibawahnya masih ada asap,” tuturnya.

Ali mengungkapkan, dirinya biasa mencari barang apa saja yang ia nilai masih memiliki nilai jual.

Ketika TPA Rawa Kucing belum terbakar, ia bisa mendapatkan uang sekira Rp100 ribu dari hasil penjualan sampah yang ia dapatkan.

Namun saat ini, dirinya memprakirakan hanya akan mendapatkan uang sekira Rp50 ribu dari hasil penjualan barang yang ia cari.

“Cuma dapat satu karung, ini kebanyakan dapat paku sama kawat, kalau dijual paling dapet Rp50 ribu, yang penting orang rumah bisa makan,” pungkasnya. (Andre)

Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter