TANGSELIFE.COM- Terus bermunculannya kasus obesitas ekstrem di Kota Tangerang membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melakukan skrining.

Hasilnya, sebanyak 20.000 warga Kota Tangerang mengalami obesitas berdasarkan deteksi dini yang dilakukan.

Deteksi dini kasus obesitas di Kota Tangerang itu setelah puskesmas di seluruh daerah itu melakukan pengecekan.

Untuk diketahui dua warga Kota Tangerang menghebohkan publik karena memiliki berat badan esktrem sekitar 300 kilogram (kg) dan 200 kg.

Kedua warga yang alami obesitas di Kota Tangerang itu adalah (alm) Muhammad Fajri, 27 dan Cipto Raharjo, 45.

Muhammad Fajri meninggal saat dirawat di RSCM, Sedangkan Cipto saat ini dirawat di RSUD Kota Tangerang.

Data skiring obesitas di Kota Tangerang sebanyak 20.000 warga itu merupakan data yang berhasil dikumpulkan Dinkes Kota Tangerang hingga Mei 2023.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Tangerang, Harmayani mengatakan skirining obesitas dilakukan terhadap warga berusia di atas 15 tahun.

“Jadi yang banyak yang mengalami obesitas di Kota Tangerang atas 20 tahun hingga 50 tahun,” terang Harmayani, Minggu, 9 Juli 2023.

Dia juga mengatakan jumlah warga obesitas di Kota Tangerang itu lantas dilaporkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK). 

Meski begitu, Harmayani juga mengatakan jumlah 20.000 warga Kota Tangerang  mengalami obesitas itu masih rendah karena hanya 28,6 persen dari total penduduk.

Pasalnya, prevalensi obesitas Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Badan Litbangkes Kemenkes tahun 2018, sekitar 31 persen warga Indonesia mengalami obesitas.

“Apalagi, jumlah 20.000 warga obesitas di Kota Tangerang belum tentu semuanya bermasalah kesehatan,” paparnya juga.

Dia juga mengatakan kalau data 20.000 kasus obesitas Kota Tangerang itu hanya mengukur Indeks Masa Tumbuh (IMT).

“Jadi data 20.000 warga obesitas di Kota Tangerang terdapat kategorinya. Seperti obesitas ringan, sedang, dan berat,” katanya lagi.

Menurut Harmayani juga, obesitas terjadi karena kondisi di mana lemak dalam tubuh menumpuk secara berlebihan akibat asupan kalori.

Tapi kalori yang masuk ke tubuh itu melebihi jumlah yang bisa dibakar, misalkan dengan olahraga sehingga berat badan menjadi di atas normal.

“Urutannya, pertama berat badan normal, kedua adalah kegemukan, dan ketiga adalah obesitas,” katanya juga.

Nah, untuk kondisi obesitas ekstrem itu di mana berat badan sudah melebihi yang seharusnya atau jauh di atas angka ideal.

Jangan Sepelekan Obesitas di Kota Tangerang Bisa Berdampak Kesehatan

Obesitas merupakan kondisi kelebihan berat badan yang sebaiknya tidak disepelekan atau dibiarkan.

Lantaran berat badan berlebih dapat memicu kesehatan karena berbagai penyakit kronis yang bisa mengancam jiwa.

Obesitas atau kelebihan berat badan ditandai dengan beberapa gejala yang membuat tubuh tidak nyaman.

Seperti kelebihan lemak tubuh, terutama di sekitar pinggang, sesak napas ,dan kerap mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya.

Selain itu juga, obesitas membuat penderinya susah tidur dan mengalami nyeri punggung serta persendian terutama kaki.

Selain itu juga, obesitas berdampak penyakit seperti kardiovaskuler (penyakit jantung dan stroke).

Lalu obesitas juga berdampak penyakit diabetes tipe 2 dan kanker seperti kanker rahim, serviks, ovarium, payudara, pankreas, ginjal, hati, hingga kanker prostat.