TANGSELIFE.COM- Penculikan siswa berkebutuhan khusus berinisial N (15) yang melibatkan gurunya sendiri memasuki babak baru.

Pasalnya, guru SMP Islam At Taqwa Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bernama Galang atau GF itu resmi dipecat dari tempatnya mengajar.

Pemecatan guru terlibat penculikan siswa itu diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel Muslim Nur.

“Oknum guru yang terlibat penculikan siswa SMP di Pamulang sudah dipecat dan tidak dipekerjakan lagi,” terangnya kepada wartawan, Selasa, 26 Juni 2023.

Muslim juga mengatakan informasi guru terlibat penculikan siswa dipecat itu berasal dari Kepala SMP Islam At Taqwa.

“Jadi kepala sekolah sudah menginfokan kepada perwakilan orang tua dan komite kalau oknum guru itu dipecat tidak hormat,” ujar Muslim lagi.

Muslim memaparkan guru terlibat penculikan siswa tersebut sudah bermasalah sejak lama.

Bahkan, pihak sekolah SMP Islam At Taqwa Pamulang sudah beberapa kali menegur oknum guru honorer tersebut.

“Oknum guru terlibat penculikan siswa itu sudah bermasalah sejak 4 bulan lalu. Bahkan sudah diberikan SP2,” cetus Muslim lagi.

Pemecatan Galang secara tidak hormat dibenarkan Kepala SMP Islam At-Taqwa Pamulang Budi Waluyo.

Dia mengatakan pemecatan guru itu berdasarkan hasil rapat internal pihak sekolah pada Senin, 27 Juni 2023.

“Benar, GF yang juga wali kelas korban sudah diberhentikan sesuai rapat dewan guru,” terang Budi, Selasa, 27 Juni 2023.

Untuk diketahui, Galang oknum guru SMP Islam At Taqwa Pamulang terlibat penculikan seorang siswa berkebutuhan khusus, Rabu, 21 Juni 2023.

Galang akhirnya diringkus polisi karena diduga terlibat kasus penculikan muridnya selama 30 jam.

Setelah hilang nyaris 2 hari, akhirnya N ditemukan disekap di sebuah rumah di kawasan Kemang, Bogor, Jawa Barat dalam kedaaan sehat.

Kini, Galang  sudah ditetapkan tersangka. “GF terlibat kasus penculikan dan sudah ditetapkan tersangka,” ujar Kasi Humas Polres Tangsel Ipda Galih Dwi Nuryanto.

Dia juga mengatakan saat ini oknum guru olah raga dan wali kelas itu sudah ditahan di sela tahanan Markas Polres Tangsel.

Polisi Buru Tiga Pelaku Penculikan Siswa Berkebutuhan Khusus

Sementara itu, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tangsel terus mendalami kasus penculikan tersebut.

Polisi kini memburu tiga pelaku utama kasus penculikan siswa SMP berkebutuhan khusus guna menguak motifnya.

Kanit PPA Polres Tangsel Iptu Siswanto mengatakan kalau Galang atau GF bukan aktor utama penculikan siswa kelas 8 tersebut.

“Tiga pelaku utama yang menyuruh GF. Tiga pelaku itu yang masih kami kejar. Ketiga pelaku itu berdasar informasi dari GF,” terang Siswanto, Senin, 26 Juni 2023.

Meski begitu, Siswanto mengaku belum mengantongi identitas para pelaku utama penculikan siswa SMP dari sekolahnya yang menggemparkan tersebut.

“Guru ini enggak tahu banyak informasi soal orang yang menyuruhnya menculik,” terang Siswanto juga.

Kepada polisi, Galang mengaku bahwa dirinya disuruh oleh seseorang untuk mempermudah penculikan N.

GF mengaku hanya berperan mengawal N sampai masuk ke dalam mobil Xenia berwarna putih yang menunggunya di luar sekolah.

Untuk diketahui, penculikan murid kelas 8 itu bermula ketika N sedang mengikut kegiatan belajar di SMP At Taqwa Pamulang pada Rabu, 21 Juni 2023.

Korban tiba-tiba disuruh pulang lebih awal oleh Galang yang juga wali kelasnya di sekolah.

Kepada NA, Galang menyampaikan bahwa orangtua korban sedang berada di Bandung.

Karena itu, N diminta untuk menyusul menggunakan mobil online yang sudah sediakan oleh Galang di sekitar lingkungan sekolah.

Setelah itu, N menghilang dari sekolahnya selama 30 jam. Keluarga korban panik dan melakukan pencarian.

Tapi N ditemukan usai keluarga korban dan polisi menemukan rekaman CCTV kendaraan dan nomor polisi yang digunakan menculik siswa tersebut.

“Setelah diselidiki polisi ternyata aksi penculikan itu melibatkan Galang yang juga wali kelas sekolah anak saya,” ujar Wiwini Suhendra, ayah korban.

Wiwin juga mengaku cemas melihat kondisi anaknya yang pasti mengalami trauma usai puluhan jam disekap.

Hingga kini Wiwin belum melakukan pemeriksaan visum terhadap NA lantaran kondisinya masih trauma.

“Masih tahap recovery, trauma pasti anak saya setelah 30 jam diculik, tapi secara mental dan fisik tidak ada yang serius,” paparnya.