TANGSELIFE.COM– Kasus pria obesitas Muhammad Fajri yang alami tirah baring hingga memiliki bobot tubuh 300 kilogram (kg) hingga kini masih jadi sorotan.
Kasus obesitas yang dialami Muhammad Fajri yang berusia 27 tahun itu masih menjadi perhatian publik karena bobot Fajri bisa mencapai 300 kg.
Setelah dievakuasi oleh BPBD Kota Tangerang dari rumahnya dengan menggunakan forklift dan mobil pikap, Fajri sempat mendapat pemeriksaan di RSUD Kota Tangerang.
Dalam pemeriksaan dokter terungkap penyebab pria tersebut mengalami obesitas. Ternyata, berat tubuh Fajri naik drastis dalam delapan bulan terakhir.
Awalnya berat badan Fajri hanya 120 kg tapi karena tirah baring selama 8 bulan, bobot Fajri melonjak menjadi 300 kg.
Kenaikan berat badang hingga super jumbo tersebut disebabkan karena tirah baring yang dilakukan Fajri.
Itu diungkapkan tim dokter yang tmenangani Fajri dan telah memeriksa seluruh tubuh pria berberat badan jumbo tersebut.
Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang Taty Damayanty, berat badan Fajri melonjak sejak dia mengalami tirah baring.
“Jadi berat badan MF ini, mulai meningkat selama delapan bulan tirah baring di rumah. Dari awalnya 120 kg naik hingga mencapai 300 kg,” terangnya, Minggu, 11 Juni 2023.
Taty juga mengatakan, akibat tirah baring yang dilakukan Fajri juga menyebabkan luka di kaki kanannya yang terkena infeksi.
Meski demikian, Taty mengatakan, hasil laboratorium terhadap kondisi luka di kaki Fajri menunjukkan hasil yang bagus.
“Hasil laboratorium bagus terhadap luka kaki kiri MF ini. Normal, tidak ada (diabetes) dilihat dari hasil pemeriksaan,” paparnya juga.
Meski begitu, kata Taty juga, memang masih ada sejumla keluhan terkait nyeri terhadap sejumlah kaki yang dialami Fajri.
Terkait bertambahnya bobot Fajri, Taty mengatakan karena obesitas. Itu terjadi karena kalori dalam tubuh Fajri yang terlalu banyak.
“Kalori dalam tubuh MF ini tinggi. Sedangkan pasien tak melakukan aktivitas karena mengalami tirah baring,” paparnya juga.
Akibatnya, kalori di dalam tubuh Fajri akhirnya menjadi lemak yang terus menumpuk hingga mencapai 300 kg.
Saat ini, Fajri telah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Jumat, 9 Juni 2023 sekitar pukul 20.30 WIB.
Fajri dirujuk ke RSCM dari RSUD Kota Tangerang untuk keperluan program menurunkan berat badannya.
Untuk program itu dibutuhkan penanganan dokter spesialis bedah digestif dan vaskuler yang hanya ada di RSCM.
“Kenapa kami merujuk MF ke RSCM, karena membutuhkan dokter spesialis bedah digestif sama dokter spesialis vaskuler,” terang Taty juga.
Dua dokter spesialis itu tidak dimiliki oleh RSUD Kota Tangerang. “Karena itu, MF kami rujuk ke sana (RDCM),” tandas Taty juga.
Apa Itu Tirah Baring yang Dialami Pria Obesitas
Tirah baring dalam istilah kedokteran adalah perawatan kedokteran yang membutuhkan berbaringnya pasien di tempat tidur.
Pasien berbaring dalam jangka waktu yang berkesinambungan dan tidak melakukan tindakan apa pun di luar dari berbaring.
Biasanya pasien dimita tirah baring pada kondisi medis tertentu yang mengalami sakit parah atau sekarat.
Kondisi itu memerlukan pasien berbaring untuk menghindari komplikasi penyakit atau kondisi tertentu yang lebih buruk.
Tirah baring biasanya diperuntukan untuk pasien yang mendapatkan perawatan di rumah atau di rumah sakit jika tidak memungkinkan perawatan di rumah.
Ini Penyebab Pasien Harus Melakukan Tirah Baring
- Pasien stroke
- Pasien penderita penyakit jantung parah.
- Patah tulang pinggul.
- Kehamilan dengan resiko tinggi perdarahan.
- Riwayat abortus pada kehamilan sebelumnya.
- Pasien mengalami kehamilan yang lemah.