TANGSELIFE.COM – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di IKN.
Salah satunya adalah melakukan screening calon pengantin di IKN untuk menekan angka stunting.
Bambang Susantono selaku Kepala OIKN mengungkapkan, IKN harus bisa menjadi contoh untuk Indonesia dalam meningkatkan kualitas SDM warga IKN yang berjumlah sekitar 200.000 jita.
“Oleh sebab itu, natalitas manusia dan pencegahan terhadap stunting di wilayah IKN harus terus diawasi dan dijaga bersama,” ujarnya.
Lebih lanjut ia meminta agar kualitas SDM dijaga bersama-sama, terlebih pesan Pak Presiden agar tak melahirkan stunting baru.
“Setiap 1.000 penduduk yang ada di Penajam Paser Utara dan wilayah sekitar IKN akan melahirkan sekitar 16 orang tiap tahunnya,” ucap Hasto.
Jadi, apabila ada sekitar 200.000 penduduk, maka OIKN perlu menjaga kelahiran 3.200 per tahun agar menjadi zero stunting atau tak ada masalah stunting baru.
Oleh karena itu, setiap calon pengantin di IKN yang berencana menikah harus dilakukan pemeriksaan atau screening terlebih dahulu.
Pemeriksaan calon pengantin di IKN tersebut meliputi periksa hemoglobin (HB), tinggi badan, dan berat badan yang berisiko tinggi hanya sekitar 25 persen.
Menurut Hasto, dari 3.200 kelahiran kemungkinan ada 1.600 bayi perempuan.
Selain itu, dari 1.600 perempuan yang menikah, hanya sekitar 320 per tahun yang berisiko tinggi terlalu kurus atau anemina.
Dengan demikian, profil SDM di sekitar IKN bisa dipersiapkan melalui perancangan untuk memastikan semua penduduknya sehat dengan catatan ada aturan yang ketat.
Hasto juga menegaskan mengenai komitmennya untuk membangun kualitas SDM secara bersama-sama, sehingga bisa menyiapkan masyarakat yang berkualitas.